JAKARTA. Penisnis industri petrokimia mulai bersiap memasuki kawasan industri Bintuni, Papua Barat. Beberapa perusahaan petrokimia yang sudah memastikan masuk dan berinvestasi di kawasan industri baru tersebut adalah; PT Ferostaal Indonesia, PT Kaltim Metanol Indonesia, Sojitz, dan LC Chemicals. Michael Gruss, Komisaris PT Ferrostaal Indonesia menyebut, rencana mereka investasi di Bintuni dilakukan karena adanya ketersediaan bahan baku di lokasi tersebut. “Kami targetkan bisa memulai produksi pada tahun 2020,” kata Michael, Selasa (11/10). Ferrostaal Indonesia rencananya akan memproduksi metanol di kawasan industri Bintuni. Hanya, Radja Pasaribu, Presiden Direktur PT Ferrostaal Indonesia belum bisa memastikan kapasitas produksi yang dipersiapkan perusahaan ini. “Nanti tergantung dari alokasi gas dari pemerintah,” ujar Radja.
Produsen petrokimia lirik Bintuni
JAKARTA. Penisnis industri petrokimia mulai bersiap memasuki kawasan industri Bintuni, Papua Barat. Beberapa perusahaan petrokimia yang sudah memastikan masuk dan berinvestasi di kawasan industri baru tersebut adalah; PT Ferostaal Indonesia, PT Kaltim Metanol Indonesia, Sojitz, dan LC Chemicals. Michael Gruss, Komisaris PT Ferrostaal Indonesia menyebut, rencana mereka investasi di Bintuni dilakukan karena adanya ketersediaan bahan baku di lokasi tersebut. “Kami targetkan bisa memulai produksi pada tahun 2020,” kata Michael, Selasa (11/10). Ferrostaal Indonesia rencananya akan memproduksi metanol di kawasan industri Bintuni. Hanya, Radja Pasaribu, Presiden Direktur PT Ferrostaal Indonesia belum bisa memastikan kapasitas produksi yang dipersiapkan perusahaan ini. “Nanti tergantung dari alokasi gas dari pemerintah,” ujar Radja.