JAKARTA. Pelaku industri hilir baja menaikkan harga jual baja menyusul kenaikan harga bahan baku di pasar global. Salah satu industri menaikkan harga adalah industri pipa baja, yang menaikkan harga jual untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi akibat bahan baku. Johanes Wahyudi Edward, Investor Relations PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk menyebutkan, dalam rentang waktu setahun terakhir, harga bahan baku yaitu hot rolled coil (HRC) naik sebesar 31,44%. "Kenaikan harga HRC berpengaruh ke harga jual produk kami," kata Johanes saat dihubungi KONTAN Jumat (7/10). Menurut Johanes, harga baja pada September 2015 lalu ada di level US$ 318 per ton, namun per September 2016 harganya sudah naik menjadi US$ 418 per ton. Sampai akhir tahun ini, Johanes memperkirakan, harga HRC ada di kisaran US$ 400 per ton.
Produsen pipa baja mengerek harga jual
JAKARTA. Pelaku industri hilir baja menaikkan harga jual baja menyusul kenaikan harga bahan baku di pasar global. Salah satu industri menaikkan harga adalah industri pipa baja, yang menaikkan harga jual untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi akibat bahan baku. Johanes Wahyudi Edward, Investor Relations PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk menyebutkan, dalam rentang waktu setahun terakhir, harga bahan baku yaitu hot rolled coil (HRC) naik sebesar 31,44%. "Kenaikan harga HRC berpengaruh ke harga jual produk kami," kata Johanes saat dihubungi KONTAN Jumat (7/10). Menurut Johanes, harga baja pada September 2015 lalu ada di level US$ 318 per ton, namun per September 2016 harganya sudah naik menjadi US$ 418 per ton. Sampai akhir tahun ini, Johanes memperkirakan, harga HRC ada di kisaran US$ 400 per ton.