JAKARTA. Produsen plastik dan kemasan PT Berlina Tbk (BRNA) mengerek harga jual produk sebesar 10%-15% pada paruh pertama tahun ini. Hasilnya, pendapatan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BRNA ini melonjak 39,72% di semester pertama tahun ini. Kenaikan harga jual produk ini bukan tanpa alasan. Manajemen BRNA harus memutar otak untuk menghadapi gejolak nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang melemah. Di sisi lain, kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik juga ikut menambah panjang daftar lonjakan beban perusahaan tahun ini. "Kami juga harus menaikkan upah minimum para pekerja," kata Roberto Bernhardeta, Direktur Independen BRNA kepada KONTAN, Minggu (14/9).
Produsen plastik targetkan penjualan naik 25%
JAKARTA. Produsen plastik dan kemasan PT Berlina Tbk (BRNA) mengerek harga jual produk sebesar 10%-15% pada paruh pertama tahun ini. Hasilnya, pendapatan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BRNA ini melonjak 39,72% di semester pertama tahun ini. Kenaikan harga jual produk ini bukan tanpa alasan. Manajemen BRNA harus memutar otak untuk menghadapi gejolak nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang melemah. Di sisi lain, kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik juga ikut menambah panjang daftar lonjakan beban perusahaan tahun ini. "Kami juga harus menaikkan upah minimum para pekerja," kata Roberto Bernhardeta, Direktur Independen BRNA kepada KONTAN, Minggu (14/9).