JAKARTA. Tingginya pertumbuhan pasar ponsel di Indonesia membuat arus impor perangkat komunikasi ponsel terus membengkak. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), total impor ponsel Januari 2013 mencapai US$ 219 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Besarnya nilai impor ponsel ini diproyeksi akan terus melonjak, sebab pasar ponsel di Indonesia juga terus membesar. Harijadi Prawirotomo Chief Executive Officer (CEO) Selular Group, memproyeksi, pertumbuhan pasar ponsel tahun ini bisa mencapai 20%-25%. Seluler Group yang merupakan produsen ponsel merek Nexian sendiri memperkirakan menambah impor ponsel menjadi 5 juta unit, dari realisasi impor tahun lalu 4 juta unit. Selain mengimpor ponsel utuh, Nexian juga impor komponen ponsel, seperti; layar, komponen IC (Integrated Circuit), dan pelindung ponsel (casing) sebagai pendukung pusat servisnya.
Produsen ponsel kian gemar impor
JAKARTA. Tingginya pertumbuhan pasar ponsel di Indonesia membuat arus impor perangkat komunikasi ponsel terus membengkak. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), total impor ponsel Januari 2013 mencapai US$ 219 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Besarnya nilai impor ponsel ini diproyeksi akan terus melonjak, sebab pasar ponsel di Indonesia juga terus membesar. Harijadi Prawirotomo Chief Executive Officer (CEO) Selular Group, memproyeksi, pertumbuhan pasar ponsel tahun ini bisa mencapai 20%-25%. Seluler Group yang merupakan produsen ponsel merek Nexian sendiri memperkirakan menambah impor ponsel menjadi 5 juta unit, dari realisasi impor tahun lalu 4 juta unit. Selain mengimpor ponsel utuh, Nexian juga impor komponen ponsel, seperti; layar, komponen IC (Integrated Circuit), dan pelindung ponsel (casing) sebagai pendukung pusat servisnya.