JAKARTA. Niat produsen ponsel lokal untuk merakit ponsel di dalam negeri, sepertinya, masih belum bisa terealisasi. Para pebisnis malah terpaksa menunda rencana tersebut lantaran iklim investasi di Indonesia, saat ini, masih belum stabil. Salah satunya pemilik merek ponsel Evercoss, PT Aries Indo Global (AIG). Sebetulnya, Evercoss ingin membuat smartphone alias ponsel pintar di pabrik yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Namun, perusahaan ini terpaksa menunda produksi ponsel cerdas karena terbebani tiga hal. Pertama, masih ada regulasi yang membebani perusahaan domestik dalam membuat smartphone. "Komponen ponsel masih dikenai pajak masuk, sementara barang impor utuh (CBU) justru pajak masuknya nol persen. Ini, kan, lucu, bagaimana kami bisa bersaing dengan ponsel impor," jelas Direktur Utama Aries Indo Global Edward Sofiananda kepada KONTAN, Jumat (10/10) lalu.
Produsen ponsel lokal tunda pabrik dan ekspansi
JAKARTA. Niat produsen ponsel lokal untuk merakit ponsel di dalam negeri, sepertinya, masih belum bisa terealisasi. Para pebisnis malah terpaksa menunda rencana tersebut lantaran iklim investasi di Indonesia, saat ini, masih belum stabil. Salah satunya pemilik merek ponsel Evercoss, PT Aries Indo Global (AIG). Sebetulnya, Evercoss ingin membuat smartphone alias ponsel pintar di pabrik yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Namun, perusahaan ini terpaksa menunda produksi ponsel cerdas karena terbebani tiga hal. Pertama, masih ada regulasi yang membebani perusahaan domestik dalam membuat smartphone. "Komponen ponsel masih dikenai pajak masuk, sementara barang impor utuh (CBU) justru pajak masuknya nol persen. Ini, kan, lucu, bagaimana kami bisa bersaing dengan ponsel impor," jelas Direktur Utama Aries Indo Global Edward Sofiananda kepada KONTAN, Jumat (10/10) lalu.