Produsen rokok no 5 terbesar, Nojorono semprot disinfektan pasar-pasar Kudus



KONTAN.CO.ID -JAWA TENGAH.  Sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, PT Nojorono Tobacco International bekerjasama dengan sejumlah Instansi di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa pasar tradisional.

Pimpinan PT Nojorono Tobacco International  Stefanus JJ Batihalim menyataka, perusahaan akan melakukan segala upaya yang ditempuh guna pencegahan penyebaran COVID-19. 

“Upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19 harus dilakukan merata dan berkesinambungan, mulai dari penggunaan perlengkapan APD hingga kebersihan lingkungan masyarakat terutama pada fasilitas umum,” ujarnya  dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (11/5). 


Kata Stefanus, berbagai upaya yang dilakukan tidak efektif tanpa konstribusi dan kesadaran seluruh pihak. Makanya,  Norojoni terdukung dengan kerjasama yang baik dari berbagai Instansi dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama melawan COVID-19,” imbuhnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catur Sasi Penanggungan menyatakan  penyemprotan disinfektan pada dasarnya efektif, apabila dilakukan secara rutin berkala.  “Penyemprotan disinfektan akan efektif pada tempat yang sering dikunjungi manusia dan pada benda yang sering dijamah oleh manusia,” imbuhnya.

Lokasi utama penyemprotan disinfektan dilakukan di Pasar Tiban karena aktivitas pasar lebih pendek dan pedagang tidak menentu berasal dari berbagai daerah sehingga lebih beresiko untuk penyebaran dan penularan virus.  Jadwal penyemprotan disinfektan dimulai sejak tanggal 04 Mei 2020 di area pasar Tiban di Kelurahan Panjunan dan area pasar tiban di Desa Nganguk, secara rutin.   Kepala Desa Nganguk, Lina Ermawati menambahkan penyemprotan disinfektan iniyang rencananya dilaksanakan sebelum aktivitas Pasar Tiban dimulai, yaitu pada pukul 06.00. “Kami secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada Desa Nganguk, yang terdiri dari 5 RT dan 9 RW setiap hari Minggu,” tambahnya.

Nojorono Tobacco International adalah perusahaan rokok terbesar kelima di Indonesia, setelah HM Sampoerna dan Bentoel Group. Nojorono didirikan pada tanggal 11 Februari 1932 dan berpusat di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini terkenal sebagai pemilik merek dagang Djinggo dan Clas Mild.

Sedangkan nama merek lainnya: Astrokoro, 234 dan Kaki Tiga yang Trio, nama perusahaan awal sebelum akhirnya berubah menjadi Nojorono. Berbeda dengan perusahaan lain yang umumnya dikuasai oleh satu keluarga secara turun-temurun, Nojorono dikendalikan secara kolektif oleh lima keluarga sekaligus. 

Awalnya adalah Tjoa Kang Hay, yang pernah bekerja untuk Nitisemito, mengajak saudaranya, Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping untuk mendirikan Trio. Setelah itu Kang Hay mencari pasangan baru di Kudus, yakni Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay, untuk mendirikan Nojorono.

Didirikan pada 11 Februari 1932, inovasi terbesar adalah rokok tahan air . Nojorono juga memiliki hak paten atas temuannya ini. Produk ini dimungkinkan berkat penggunaan parafin dalam proses produksi rokok. 

Rokok produksi Nojorono sangatlah populer di kalangan pelaut dan nelayan, dan juga merek yang paling terkenal, Clas Mild. Meskipun di kota-kota besar Indonesia, Minak Djinggo sudah tidak banyak beredar, tapi di pesisir laut seperti daerah pantura masih sangat diminati oleh nelayan karena cita rasa yang khas, tahan lama, dan harga murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana