Produsen semen asing perkuat pondasi di Indonesia



JAKARTA. Industri semen nasional mendapat cobaan cukup berat di semester pertama tahun ini. Lesunya permintaan semen dari proyek pemerintah maupun proyek swasta membuat penjualan semen seret. Alhasil, produsen semen tentu kompetisi sengit agar bisa mendapatkan pangsa pasar.

Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), saat ini ada 13 perusahaan semen yang memproduksi semen di Indonesia (lihat tabel). Mereka terdiri dari perusahaan semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga perusahaan semen swasta nasional, maupun swasta milik pengusaha asing.

Ada delapan perusahaan yang dimiliki swasta nasional atau asing, sisanya sebanyak lima perusahaan milik dari BUMN. Mengacu rencana produksi semen yang disampaikan ke Kementerian Perindustrian, rencana produksi semen milik perusahaan swasta dan asing terbilang cukup agresif menambah produksi.


Tahun ini saja, ada tiga perusahaan swasta asing yang akan mengoperasikan pabrik anyar. Pertama; PT Semen Jawa anak usaha Siam Cement Group (SCG) Indonesia yang akan mengoperasikan pabrik semen berkapasitas 1,8 juta ton tahun ini.

Kedua, PT Jui Shin Indonesia asal China yang akan menyelesaikan pabrik semen berkapasitas 2 juta ton. Ketiga, ada pabrik PT Conch South Kalimantan Cement yang berencana memproduksi semen berkapasitas 1,7 juta ton.

Bertambahnya produksi semen dari perusahaan asing ini tentu pantas bikin ketar-ketir produsen semen dari pelat merah. Apalagi, penambahan produksi terjadi saat kondisi pasar semen domestik turun. Sampai Juni 2015, penjualan semen di Indonesia turun 2,9% menjadi 28,1 juta ton, turun ketimbang penjualan semen pada periode yang sama tahun 2014 sebanyak 28,94 juta ton.

Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menilai, kedatangan industri semen asing itu justru bisa menciptakan berkompetisi pasar yang sehat. "Selanjutnya, biar mekanisme pasar yang menentukan," kata Widodo pada KONTAN, Senin (3/8).

Soal persaingan harga, Widodo menilai pendatang baru biasanya akan menjual lebih murah agar bisa merebut pangsa pangsa pasar. Namun, Widodo menilai, industri semen pelat merah sudah siap menghadapi persaingan dengan perusahaan semen global.

Nantapong Chantrakul, Country Director Siam Cement Group (SCG) Indonesia bilang, pasar semen yang menggiurkan menjadi alasan mereka datang ke Indonesia. "Dalam jangka panjang, pasar semen di Indonesia akan membaik," kata ujar Nantapong.

Walaupun harus bersaing dengan perusahaan pelat merah Indonesia, namun perusahaan asal Thailand tak khawatir kalah bersaing. Mereka beralasan, bisnis mereka tak hanya semen saja, melainkan ada material konstruksi, kertas dan kimia. "Kami punya produk terintegrasi," kata Nantapong.

Ekspansi semen asing tersebut tak membuat pusing Agung Wiharto, Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang juga holding company perusahaan semen pelat merah. Agung bilang, produk semen mereka masih kompetitif. "Jadi tak ada masalah tentang hal ini," kata Agung, Senin (3/8).

Agar tak mau di bilang sebagai jago kandang, SMGR kata Agung, akan membuktikan peran di pasar ekspor. Selain itu SMGR juga akan mengakuisisi perusahaan semen di luar negeri guna menggenjot penjualan. 

Produksi semen perusahaan BUMN (dalam juta ton):

Nama Perusahaan  2014 2015*
PT Semen Gresik 14,3 14,3
PT Semen Tonasa 7,3 7,3
PT Semen Padang 7,2 7,2
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) 2 2
PT Semen Kupang 0,4 0,4
Jumlah 31,2 31,2
* Rencana Produksi:     
Produksi semen asing dan swasta di Indonesia:

Nama Perusahaan                                       2014 2015* Asal
PT Lafarge Cement Indonesia  Prancis 1,6 1,6 Prancis
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) 10,4 13,1 Swiss
Siam Cement Group (SCG) - 1,8 Thailand
PT Cemindo Gemilang 0,75 3,6 China
PT Jui Shin Indonesia - 2 China
PT Conch South Kalimantan Cement - 1,7 China
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 20,5 24,9 Inggris 
PT Semen Bosowa Maros 5 8 Swasta lokal
Jumlah 38,25 56,7  
Data: Diolah dari Asosiasi Semen Indonesia dan Kementerian Perindustrian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia