Produsen Semen Terbesar India Impor Batubara Rusia Menggunakan Yuan China



KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Yuan tampaknya akan semakin menjadi mata uang umum yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Produsen semen terbesar di India, UltraTech Cement, baru-baru ini mengimpor batubara dari Rusia dan membayarnya dengan Yuan. 

Berdasarkan dokumen bea cukai India yang ditinjau Reuters, UltraTech mengimpor 157.000 ton batubara dari produsen Rusia SUEK yang dimuat dalam kapal curah MV Mangas dari Pelabuhan Vanino Rusia. 

Dari faktur impor tersebut tertanggal 5 Juni 2022 itu, total nilai kargo batubara tersebut mencapai 172,65 juta Yuan atau sekitar US$ 25,81 juta. Metode pembayaran langka itu menurut para pedagang bisa menjadi lebih umum. 


Baca Juga: Puluhan Negara Sudah Tetapkan Harga Karbon, Termahal Sekitar Rp 2 Juta di Uruguay

Dua sumber Reuters dari pedagang mengatakan, penjualan kargo diatur oleh unit SUEK yang berbasis di Dubai. Disebutkan juga bahwa ada perusahaan lain yang telah memesan batu bara Rusia menggunakan pembayaran yuan.

Meningkatnya penggunaan yuan untuk menyelesaikan pembayaran dapat membantu melindungi Moskow dari efek sanksi barat yang dikenakan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Itu juga akan mendorong pemerintah China untuk lebih menginternasionalkan mata uang dan mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan global.

Seorang pedagang mata uang yang berbasis di Singapura mengatakan, transaksi impor menggunakan Yuan itu merupakan langkah yang signifikan. 

"Saya belum pernah mendengar perusahaan India membayar dalam yuan untuk perdagangan internasional dalam 25 tahun terakhir karir saya. Langkah ini pada dasarnya menghindari penggunaan dolar AS," katanya dikutip Reuters, Kamis (30/6).

Transaksi tersebut menggaribawahi bahwa India telah mempertahankan hubungan perdagangan dengan Rusia untuk komoditas seperti minyak dan batu bara meskipun ada sanksi barat. India memiliki hubungan politik dan keamanan cukup lama dengan Rusia dan telah menahan diri untuk tidak mengutuk Invansinya ke Ukraina.

Belum diketahui dengan jelas bank mana yang membuka letter of credit untuk UltraTech dan bagaimana transaksi dengan SUEK dilakukan. SUEK enggan menanggapi saat dikonformasi Reuters. Kapal Mangas saat ini telah berlabuh di dekat pelabuhan India Kandla, menurut data pelacakan kapal di Refinitiv Eikon. 

India telah menjajaki pengaturan mekanisme pembayaran rupee untuk perdagangan dengan Rusia, tetapi itu belum terwujud. Sementara para pebisnis China telah menggunakan yuan dalam penyelesaian perdagangan dengan Rusia selama bertahun-tahun.

Sementara dua bankir senior India menjelaskan, untuk menyelesaikan transaksi perdagangan India menggunakan yuan, bank berpotensi harus mengirim dolar ke kantor cabang mereka di China atau Hong Kong atau ke bank-bank China yang memiliki ikatan dengan mereka, dengan imbalan yuan untuk menyelesaikan perdagangan. 

"Jika rute rupee-yuan-rouble ternyata menguntungkan, para pelaku bisnis memiliki setiap alasan dan insentif untuk beralih. Ini kemungkinan akan terjadi lebih banyak," kata Subash Chandra Garg, mantan sekretaris urusan ekonomi Kementerian Keuangan India.

Perdagangan bilateral India dengan China, yang sebagian besar perusahaan membayar dalam dolar, telah berkembang bahkan setelah bentrokan militer yang mematikan antara keduanya pada tahun 2020, meskipun New Delhi telah meningkatkan pengawasan terhadap investasi dan impor China dan melarang beberapa aplikasi seluler karena masalah keamanan.

Seorang pejabat pemerintah India yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa pemerintah mengetahui pembayaran dalam yuan.

"Penggunaan yuan untuk menyelesaikan pembayaran impor dari negara-negara selain China jarang terjadi sampai sekarang, dan bisa meningkat karena sanksi terhadap Rusia," kata pejabat itu.

Baca Juga: Eropa Butuh Rencana Darurat, Rusia Mungkin Stop Pasokan Gas Sepenuhnya

Impor energi India dari Rusia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena para pedagang telah menawarkan diskon besar-besaran.  

Unit bisnis pedagang batu bara Rusia di Dubai telah menjadi pusat aktif dalam memfasilitasi kesepakatan dengan India dalam beberapa pekan terakhir, karena Singapura semakin waspada dalam memprovokasi negara-negara barat yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia, kata beberapa pedagang batu bara yang berbasis di Rusia, Singapura, India, dan Dubai.

Seorang pedagang batu bara Rusia yang berbasis di Dubai mengatakan tantangan terbesar adalah mengirim rubel ke Rusia.

"Anda dapat menerima pembayaran dalam yuan di Dubai, atau menerimanya dalam dolar atau dhiram (Emirat Arab) dan mengubahnya menjadi rubel" katanya, seraya menambahkan bahwa lebih mudah untuk mengubah yuan menjadi rubel dan lebih disukai daripada mata uang lainnya.

Editor: Handoyo .