TOKYO. Mitsui Mining & Smelting Co, smelter seng terbesar di Jepang, berencana mengurangi output logam murni sebesar 16% pada semester pertama tahun ini. Nobuyuki Nakamoto, General Manager Mitsui mengatakan, perusahaan berencana menutup pabrik antara 15 Maret hingga 15 Mei dalam rangka maintenance. Perusahaan menyatakan, output akan turun menjadi 92.900 metrik ton dalam enam bulan sampai 30 September, dari yang semula 110.400 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu juga berencana memproduksi 27.700 ton timah olahan yang berarti turun 1,4% dari 28.100 ton tahun sebelumnya. Gempa Sebulan yang lalu rupanya mengganggu power supply, oleh sebab itu kegiatan operasional di lanjutkan di prefektur Aomori, Jepang Utara pada awal Juni mendatang. Pabrik Hachinohe memiliki kapasitas 112.000 ton seng per tahun.
Produsen seng terbesar Jepang pangkas produksi hingga 16%
TOKYO. Mitsui Mining & Smelting Co, smelter seng terbesar di Jepang, berencana mengurangi output logam murni sebesar 16% pada semester pertama tahun ini. Nobuyuki Nakamoto, General Manager Mitsui mengatakan, perusahaan berencana menutup pabrik antara 15 Maret hingga 15 Mei dalam rangka maintenance. Perusahaan menyatakan, output akan turun menjadi 92.900 metrik ton dalam enam bulan sampai 30 September, dari yang semula 110.400 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu juga berencana memproduksi 27.700 ton timah olahan yang berarti turun 1,4% dari 28.100 ton tahun sebelumnya. Gempa Sebulan yang lalu rupanya mengganggu power supply, oleh sebab itu kegiatan operasional di lanjutkan di prefektur Aomori, Jepang Utara pada awal Juni mendatang. Pabrik Hachinohe memiliki kapasitas 112.000 ton seng per tahun.