Produsen sepeda listrik SLIS bukukan pertumbuhan pendapatan 56,1% tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) berhasil menggenjot kinerja bisnisnya sepanjang tahun 2019. Baik dari segi topline maupun bottomline mengalami kenaikan dobel digit.

Merujuk pada laporan keuangan perseroan untuk tahun 2019, penjualan bersih perseroan mencapai Rp 459,99 miliar atau tumbuh 56,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 294,67 miliar. Priscilla Jane Halim, Corporate Secretary PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) mengatakan bahwa perusahaan telah memaksimalkan penjualan ke seluruh jaringan distribusinya.

Baca Juga: Kemenperin: LG Chemical diharapkan memperkuat industri sepeda motor listrik


"Kami memiliki strategi penjualan yakni melalui perluasan dan penambahan lokasi purnajual, di lain hal, SLIS siap bekerja sama dengan perusahaan leasing dan perusahaan asuransi guna memberikan kemudahan dan keuntungan tambahan bagi pengguna," terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/4).

Dengan jumlah 11 showroom yang terdapat di Jawa dan Luar Jawa, SLIS cukup agresif dalam mencaplok pasar sepeda listrik tanah air. Menurut Priscilla, perusahaan melakukan peningkatan penjualan melalui perluasan target market berdasarkan jenis-jenis produknya.

Lebih lanjut ia mengakui, dorongan pemerintah terhadap elektrifikasi kendaraan juga turut membantu pamor sepeda listrik. Di tahun lalu jumlah volume penjualan kendaraan listrik SLIS mencapai 65.000 unit atau naik 116% dibandingkan tahun sebelumnya 30.000 unit.

Baca Juga: Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Ingin Jual 70.000 Kendaraan Listrik

Adapun sepanjang tahun 2019 beban pokok penjualan perseroan turut mengalami kenaikan 61,5% year on year (yoy) menjadi Rp 383,46 miliar. Namun kuatnya kenaikan pendapat bersih tak menggerus laba kotor yang tercatat juga tumbuh menjadi Rp 76,53 miliar.

Tumbuh positif 33% dibandingkan laba kotor tahun 2018 sebelumnya Rp 57,37 miliar. Alhasil, meski dikurangi pos beban lainnya, SLIS masih mampu memperoleh laba bersih senilai Rp 29,45 miliar di tahun 2019 atau melonjak 41,9% dibandingkan tahun 2018 yang hanya Rp 20,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .