Produsen susu Cimory incar dana Rp 3,76 triliun dari IPO, simak rencana penggunaannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen susu Cimory, PT Cisarua Montain Dairy Tbk akan melaksanakan initial public offering (IPO) dengan melepas 1.190.203.000 saham baru ke publik. Jumlah saham tersebut setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Pada masa penawaran awal yang berlangsung pada 10 -17 November 2021, perusahaan memasang harga penawaran Rp 2.780-Rp 3.160 per saham. Dengan begitu, total dana hasil IPO yang akan dihimpun oleh perusahaan berkisar antara Rp 3,31 triliun-Rp 3,76 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/11), setelah dikurangi dengan biaya emisi, Cisarua Montain Dairy akan menggunakan dana tersebut untuk lima hal. 


Pertama, sekitar 33% bakal dimanfaatkan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.

Kedua, sekitar 25% untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yakni PT Macroprima Panganutama (MP) selaku perusahaan pengolahan dan pengalengan makanan. Dana tersebut utamanya akan digunakan oleh MP untuk penambahan kapasitas fasilitas produksi serta modal kerja.

Baca Juga: Cimory berencana IPO, harga pelaksanaan di Rp 2.780 - 3.160

Ketiga, sekitar 20% untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor. Dana tersebut utamanya akan digunakan oleh MN untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi serta modal kerja.

Keempat, sekitar 15% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan.  Terakhir, sekitar 7% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari.

Dalam IPO ini, Cimory Montain Dairy menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Setelah melaksanakan penawaran awal, perusahaan akan menunggu izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan yang diperkirakan keluar pada 26 November 2021.

Setelah itu, perusahaan akan melangsungkan penawaran umum perdana saham pada 30 November 2021–2 Desember 2021.

Kemudian, saham akan tercatat secara resmi di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.

Selanjutnya: Ini faktor yang mesti dipertimbangkan sebelum membeli saham-saham yang baru IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi