Produsen Terigu Bertambah 16 Perusahaan



JAKARTA. Sektor industri tepung terigu nasional terus tumbuh. Terlebih, setelah pemerintah menerapkan beberapa aturan ang ketat pada industri tepung terigu di dalam negeri. Hal ini pula yang memicu minat para investor baru yang sebelumnya berstatus importir. Berdasarkan data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), kurun waktu 2008 hingga tahun ini ada 16 perusahaan tepung terigu baru. Ke-16 perusahaan itu memiliki perkembangan realisasi investasi yang berbeda. Ada yang sudah berproduksi rutin sejak 2008, berproduksi tapi tidak rutin, dalam tahap pembangunan hingga segera beroperasi di tahun ini. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang cukup ketat terhadap produk terigu impor yang memicu investasi itu. Kebijakan itu antara lain terkait peraturan tentang labeling, peraturan Undang Undang Pangan, Peraturan Perlindungan Konsumen, Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib tepung terigu, bea masuk anti dumping (BMAD) pada 2005 dan 2006. Kebijakan kebijakan itu yang telah menumbuhkan minat investasi baru di industri penggilingan terigu. ”Diantaranya PT Pundi Kencana telah menjadi anggota kami yang baru dan kami mohonkan agar Departemen Perindustrian juga menganjurkan kepada PT Fugui Flour and Grain yang telah beroperasi sejak satu tahun yang lalu juga masuk menjadi anggota Aptindo,” kata Direktur Eksekutif Aptindo, Ratna Sari Lopies, Jumat (20/3). Memang, Ratna mengakui, keberadaan industri tepung terigu di Indonesia tumbuh cukup besar. Tengok saja, nilai investasinya di dalam negeri sekitar Rp 13 triliun, dengan menyerap tenaga kerja 6.500 orang. Selain itu, sumbangan pajak atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor gandum kurang lebih Rp 2,5 triliun per tahun. Bahkan, 70% pangsa pasar terigu nasional diserap oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau sekitar 2,5 juta ton dan menyerap jutaan tenaga kerja. Ke-16 perusahaan itu antara lain PT Jakaranatama yang berlokasi di Sumatera Utara, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sudah berproduksi sejak 2008 tetapi tidak rutin. PT Cerestar Flour Mills (Penanaman Modal Asing/PMA) berlokasi di Banten dan memasuki tahap pembangunan pabrik berkapasitas produksi 123.240 metrik ton per tahun. Nilai investasi perusahaan ini US$ 23 juta, PT Pundi Kencana atau PT Federal Flour Mills (PMA) berlokasi di Banten dengan nilai investasi Rp 682 miliar dengan kapasitas produksi 600.000 MT per tahun (PMA). Perusahaan memasuki tahap pembangunan fisik dan rencananya beroperasi pada Februari 2008. Selain itu, PT Fugui Flour and Grain (PMA) berlokasi di Jawa timur dengan investasi US$ 37,5 juta berkapasitas produksi 270.000 ton. PT Bungasari Flour Mills (PMA) berlokasi di Banten dengan kapasitas produksi 180.000 ton dengan nilai investasi US$ 18,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: