Produsen vaksin terbesar India ajukan penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca



KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia berdasarkan volume, telah meminta izin penggunaan darurat untuk kandidat vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc di negara tersebut. Hal itu diungkapkan kepala eksekutif Serum Institute Adar Poonawala, Senin (7/12).

Serum Institute memilih vaksin eksperimental ini karena dapat disimpan pada suhu dua hingga delapan derajat Celcius dan dapat didistribusikan dengan lebih mudah di India, yang memiliki jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia.

Langkah Serum Institute ini mengekor Pfizer Inc yang mengajukan izin serupa untuk kandidat vaksin virus corona pada hari Sabtu (5/12) lalu.


CEO Adar Poonawala mentweet pada hari Senin bahwa langkah tersebut "akan menyelamatkan nyawa yang tak terhitung banyaknya," tetapi tidak memberikan rincian lainnya.

Sebelumnya, laporan media, mengutip Press Trust of India, mengatakan Serum Institute diterapkan oleh Jenderal Pengontrol Obat India, mengutip kebutuhan medis yang tidak terpenuhi karena pandemi dan untuk kepentingan publik pada umumnya.

Aplikasi perusahaan menyatakan bahwa data dari empat studi klinis, dua di Inggris dan masing-masing satu di Brasil dan India, menunjukkan bahwa vaksin, Covishield, yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford University ini, sangat efektif melawan infeksi Covid-19 yang parah.

Selama akhir pekan, penasihat kesehatan pemerintah India terkemuka mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa Pfizer telah mengajukan izin penggunaan darurat, menjadikannya yang pertama melakukannya di negara tersebut.

"Kami tetap berkomitmen untuk terlibat dengan Pemerintah India dan menjajaki peluang untuk membuat vaksin ini tersedia untuk digunakan di negara tersebut," kata juru bicara Pfizer kepada Reuters.

Editor: Anna Suci Perwitasari