​Profil Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan Penggagas Hari Buku Nasional 17 Mei



KONTAN.CO.ID - Hari Buku Nasional 2024 (Harbuknas) diperingati pada Jumat, 17 Mei 2024. Sejarah Hari Buku Nasional pertama kali digagas oleh Menteri Pendidikan Nasional era Kabinet Gotong Royong yaitu Bapak Abdul Malik Fadjar. 

Hal ini karena minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah. Peringatan Hari Buku Nasional 17 Mei pertama kali dirayakan pada 2002. 

Sementara itu, penetapan Hari Buku Nasional 17 Mei berdasarkan berdirinya Perpustakaan Nasional yakni pada 17 Mei 1980.


Lantas, seperti apa profil Abdul Malik Fadjar, pencetus Hari Buku Nasional? 

Baca Juga: ​45 Quote Hari Buku Nasional 2024 tentang Buku dan Membaca, Yuk Jadikan Caption!

Profil Abdul Malik Fadjar

Abdul Malik Fadjar lahir di Yogyakarta, 22 Februari 1939 dan merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara. Ayah Abdul Malik Fadjar merupakan seorang guru dan dia meneruskan profesi tersebut.

Dirangkum dari laman Malikfadjar.umm.ac.id, pada 1947, Abdul Malik Fadjar menempuh pendidikan formal di Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar) Negeri Pangenan Kertoyudan Magelang dan lulus tahun 1952. 

Baca Juga: 30 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2024 yang Penuh Semangat

Kemudian, Abdul Malik Fadjar meneruskan sekolah formal di Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) Negeri Magelang selama 4 tahun dan lulus pada 1957.

Lalu, meneruskan sekolah di Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA) Negeri Yogyakarta 2 tahun dengan status siswa ikatan dinas dari Departemen Agama dan lulus pada tahun 1959.  

Selama menempuh pendidikan di Pendidikan Guru Agama inilah bibit-bibit kepemimpinan Pak Malik mulai diasah dengan aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).   

Baca Juga: 40 Twibbon Hari Buku Nasional 17 Mei 2024, Yuk Giatkan Kebiasaan Membaca!

Karier Abdul Malik Fadjar sebagai guru 

Setelah lulus menempuh pendidikan, pada 1959 Abdul Malik Fadjar menjadi Guru Agama Muda di Sekolah Rakyat V dan VI Taliwang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.  

Selain itu, Abdul Malik Fadjar juga aktif di kegiatan Muhammadiyah Sumbawa hingga pernah menjadi pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumbawa Besar. 

Pada tahun terakhir menjelang meninggalkan Sumbawa, Abdul Malik sempat mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Muhammadiyah Sumbawa Besar.

Baca Juga: 25 Ucapan HUT Perpusnas ke 44 Tahun yang Meriah, Cocok Jadi Caption di Media Sosial

Tahun 1963, Departemen Agama mengeluarkan surat edaran yang memberikan kesempatan bagi guru agama untuk tugas belajar. Kesempatan ini langsung diambil oleh Abdul Malik Fadjar yang ternyata lolos seleksi di Mataram. 

Abdul Malik Fadjar diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijogo Yogyakarta cabang Fakultas Tarbiyah Malang (sekarang UIN Malang. 

Pada tahun 1972, ia lulus dari Program Studi Pendidikan Kemasyarakatan Islam, IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah Malang. 

Lalu di tahun 1981, ia berhasil meraih gelar Master of Science dari Department of Educational Research, Florida State University, Amerika Serikat. Hingga kini, Pak Malik Fadjar dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah.

Baca Juga: 40 Ide Caption dan Ucapan Hari Buku Nasional 17 Mei 2024, Yuk Giatkan Membaca!

Dikutip dari laman Gramedia, Abdul Malik Fadjar juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, Menteri Pendidikan Nasional di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia.

Beliau tutup usia pada tanggal 7 September 2020 di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Abdul Malik Fadjar dikenal sebagai sosok yang gigih dalam bidang pendidikan. 

Abdul Malik Fadjar juga berkontribusi besar dalam membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan di daerah Yogyakarta dan Magelang.

Demikian sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei dan profil Abdul Malik Fadjar, sosok di balik pencetus Harbuknas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News