Profil BALI yang terus meroket dalam beberapa hari



JAKARTA. Kenaikan harga saham PT Bali Towerindo Tbk (BALI) yang luar biasa dalam beberapa hari ini membuat Bursa Efek Indonesia memasukkan saham ini ke dalam kategori unusual market activity.

Perusahaan penyedia menara telekomunikasi dan jaringan yang baru melantai Kamis (13/3) sudah langsung melompat dari harga IPO Rp 400 menjadi Rp 600 dengan perdagangan 10.400 saham di hari pertama perdagangan. Pada perdagangan di hari kedua (14/3) harga saham BALI tidak bergerak di Rp 750 dengan perdagangan 1,32 juta saham.

Di hari-hari berikutnya, harga saham ini terus menanjak naik. Dari Rp 935 (17/3), menjadi Rp 1.165 (18/3) dan akhirnya Rp 1.455 pada penutupan Rabu (19/3) dengan kisaran volume perdagangan 64.000-214.400 saham per hari.


Perusahaan yang bermarkas di Bali ini mempunyai 597,8 juta saham disetorkan, sehingga saat ini kapitalisasi pasarnya sudah menjadi Rp 869 miliar. Pada waktu penjualan perdana, BALI hanya menawarkan 88 juta sahamnya (14,72% dari total modal disetor penuh), sehingga mereka mendapatkan dana Rp 35,2 miliar.

Untuk melihat kinerja perusahaan ini, BALI baru mempunyai laporan keuangan per September 2013 dengan kinerja cukup menawan, yaitu penjualan Rp 69 miliar, laba operasi Rp 41 miliar, dan laba bersih Rp 53 miliar. Rasio keuangan BALI pun sungguh luar biasa, yaitu operating profit margin 60,53% dan net profit margin 76,69% dan price earning ratio-nya (PER) 12,33.

Pada perdagangan Rabu (19/3), BALI tercatat mengalami 27 transaksi dengan dua pembeli, yaitu Universal Broker Indonesia (2 transaksi) dan Harita Kencana Securities (25 transaksi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.