KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nepal tengah menghadapi gejolak politik besar setelah Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli (73) mengundurkan diri menyusul protes anti-korupsi yang menewaskan 19 orang. Aksi ini dipimpin oleh kelompok Gen Z Nepal, yang mendapat dukungan luas dari mayoritas penduduk negara itu, di mana lebih dari separuh dari 30 juta jiwa berusia di bawah 30 tahun. Di tengah krisis ini, sorotan publik mengarah pada Balendra Shah, wali kota Kathmandu yang baru berusia 35 tahun. Sosok yang akrab disapa Balen ini dianggap sebagai figur muda potensial untuk mewakili generasi baru dalam pemerintahan transisi.
Balendra Shah: Dari Rapper ke Wali Kota Populer
Dorongan Menjadi Representasi Generasi Z
Setelah pengunduran diri Oli, sejumlah suara publik di media sosial mendesak Balen untuk maju sebagai perdana menteri sementara. "Anda harus menjadi perdana menteri baru kami. Hidup Nepal!" tulis seorang pengguna X bernama Rewant Adhikari. Sebuah dokumen rancangan kebijakan dari kelompok Gen Z Nepal bahkan memasukkan nama Shah sebagai calon wakil generasi muda dalam Dewan Otoritas Interim Netral. Badan ini dirancang untuk memulihkan hukum dan ketertiban, sekaligus memimpin Nepal menuju pemilu dalam 18 bulan ke depan. Meski demikian, Shah sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait desakan tersebut. Kantornya menolak permintaan wawancara, sementara telepon selulernya tidak dapat dihubungi.Kepemimpinan, Kritik, dan Peringatan Shah
Sebagai wali kota, Shah dikenal dengan langkah-langkah reformasi seperti:- Meningkatkan infrastruktur pejalan kaki di Kathmandu.
- Menindak dugaan penggelapan pajak oleh sekolah swasta.
- Memperketat pengawasan terhadap pendidikan publik.
Profil Singkat Balendra Shah
- Lahir: 1990, Kathmandu.
- Pendidikan: Sarjana teknik sipil di Nepal, master teknik struktur di India.
- Karier: Rapper independen, insinyur struktur, kemudian terpilih sebagai Wali Kota Kathmandu (2022).
- Pengakuan internasional: Masuk dalam daftar Top 100 Emerging Leaders 2023 versi Time Magazine.