Profit taking bursa saham mulai berakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan. Akhir pekan lalu, Jumat (5/8), indeks melemah 0,07% ke level 6.007,54. Total jual bersih (net sell) investor asing di akhir pekan lalu mencapai Rp 176,23 miliar.

Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas Indonesia, mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan aksi ambil untung alias profit taking. Maklum, IHSG telah menguat selama beberapa hari sebelumnya.

Namun, ia menilai, rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal II -2018 bakal menghentikan aksi profit taking. "Pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik," ujar Dennis.


Sehingga, di awal pekan ini, Senin (6/8), indeks berpotensi menguat. Dennies memprediksi IHSG akan bergerak antara support 5.978-5.992 dan resistance 6.022-6.037.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, secara teknikal, profit taking akhir pekan lalu membuat indikator stochastic dan RSI ada di area netral. Sedang indikator MACD berada di area positif.

Namun, terlihat pola bullish spinning top candle. Hal itu mengindikasikan potensi penguatan. "Jadi, indeks berpeluang menuju ke area resistance," ujar Nafan. Menurut dia, IHSG akan bergerak di rentang perdagangan 5.978-6.037.

Menurut Nafan, saham TINS, SCMA, PTPP, GIAA, LTLS dan BJTM layak dicermati untuk perdagangan hari ini. Sementara itu, Dennies menilai ada beberapa saham yang berpotensi menguat, salah satunya saham SSMS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati