Profit taking, harga emas terkoreksi



JAKARTA. Harga emas di pasar spot terombang-ambing. Para investor lebih  berhati-hati dan memilih aksi wait and see akibat perdebatan politik di Amerika Serikat (AS) terkait pagu utang negara, dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi negara itu.

Harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kemarin (16/1) pukul 17.15 WIB, melemah 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga emas masih tetap menguat sebesar 1,40%.

Masalah batas atas utang di AS masih berlanjut, meskipun Presiden AS Barack Obama menolak tegas kenaikan plafon utang untuk membayar tagihan keuangan negara. Saat ini, plafon utang negara sudah mencapai batas yakni sebesar US$ 16,4 triliun.


Bos besar Federal Reserve, Ben Bernanke, awal pekan ini, menyerukan agar parlemen segera menaikkan batas utang negara, untuk menghindari gagal bayar. Ia bilang, gagal bayar akan membahayakan perekonomian AS yang saat ini masih rentan.

Sentimen negatif juga datang dari Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,4%. Sebelumnya, prediksi pertumbuhan ekonomi global dari Bank Dunia sebesar 3%.  

Masih bisa naik

Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, bilang, penurunan harga emas saat ini terjadi karena memang harga emas sudah dinilai terlalu tinggi, sehingga wajar ada koreksi.

Pergerakan harga emas saat ini, terganggu oleh berbagai informasi mengenai perlambatan ekonomi di Eropa serta ketidakpastian masa depan ekonomi AS. Meskipun, logikanya jika dollar AS melemah, maka emas bisa mendapatkan momentum untuk naik. Tetapi, saat ini pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual untuk hampir semua jenis komoditas ataupun valuta asing.

Secara teknikal, Ibrahim melihat, harga emas masih bisa bullish. Harga emas di indikator bollinger band 20, belum menyentuh bollinger atas, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan. Indikator moving average (MA) masih berada di atas MA 50 dan MA 100. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif, di level 0,55 dengan pergerakan cenderung ke atas. 

Relative strength index (RSI) berada di level 52, dengan kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sementara, indikator stochastic berada jauh di atas titik overbought 80, yaitu di level 93, mengindikasikan adanya koreksi.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, data penjualan ritel AS yang naik 0,5% di Desember 2012 dibanding bulan sebelumnya menjadi sentimen positif bagi emas.  

Ariston memprediksi, harga emas, hari ini, di kisaran US$ 1.670-US$ 1.690 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi. Proyeksi Ibrahim, harga  emas sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini