Profit taking investor domestik membuat IHSG loyo



JAKARTA. Setelah mengukir rekor tertinggi pada Selasa (31/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari ini. IHSG terus berada di zona merah dari awal perdagangan sampai penutupan perdagangan, Rabu (1/4). Indeks turun 0,94% atau 51,80 point menjadi 5.466,87.

Sebanyak 106 saham menguat, 201 saham melemah, dan 82 saham tidak bergerak. Total transaksi yang terjadi sebanyak 234.630 kali dengan volume 6,22 miliar lot, senilai Rp 6,4 triliun.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, 7 sektor memerah dan 3 sektor lainnya menghijau. Sektor yang memerah dipimpin oleh industri aneka sebesar 4,21%, kemudian pertanian 2,05%, manufaktur 1,82%, keuangan 1,05%, barang konsumen 1,05%, infrastruktur 0,99%, dan industri dasar 0,63%.


Sementara sektor yang menghijau adalah perdagangan 0,46%, konstruksi 0,19%, dan pertambangan 0,14%.

Pelemahan IHSG mengekor bursa saham Asia lainnya. Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,3% menjadi 145,85 pada 5:02 p.m. di Tokyo. sementara indeks Topix Jepang juga turun 0,9%, dan indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,6%.

Pelemahan IHSG juga terjadi akibat aksi profit taking investor dalam negeri. Tercatat investor dalam negeri melakukan aksi jual saham sebesar Rp 3,5 triliun dan beli saham Rp 3 triliun.

Sedangkan investor asing lebih banyak memborong saham, dengan pembelian sebanyak Rp 2 triliun dan penjualan saham sebesar Rp 1,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa