KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh rekor all-time high di awal pekan, sempat tertahan. Namun, meski tak lagi menyentuh rekor, pada Jumat (6/10), IHSG ditutup menguat 0,06% menjadi 5.905,38. Dalam sepekan, indeks saham naik 0,08%. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, tren kenaikan IHSG dipicu oleh banyaknya sentimen positif sejak akhir pekan sebelumnya. "Penurunan BI 7DRR rate dan masih stabilnya inflasi membuat IHSG terus melaju di awal pekan hingga menyentuh rekor tertinggi," ujar dia, Jumat (6/10). Namun, rekor ini harus patah menjelang akhir pekan lalu. Hal ini, menurut Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra, lantaran ada aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar usai IHSG menyentuh rekor di level 5.967. Alhasil, IHSG ditutup melemah cukup dalam ke level 5.901, pada Kamis (5/10) lalu.
Profit taking mematahkan rekor IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh rekor all-time high di awal pekan, sempat tertahan. Namun, meski tak lagi menyentuh rekor, pada Jumat (6/10), IHSG ditutup menguat 0,06% menjadi 5.905,38. Dalam sepekan, indeks saham naik 0,08%. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, tren kenaikan IHSG dipicu oleh banyaknya sentimen positif sejak akhir pekan sebelumnya. "Penurunan BI 7DRR rate dan masih stabilnya inflasi membuat IHSG terus melaju di awal pekan hingga menyentuh rekor tertinggi," ujar dia, Jumat (6/10). Namun, rekor ini harus patah menjelang akhir pekan lalu. Hal ini, menurut Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra, lantaran ada aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar usai IHSG menyentuh rekor di level 5.967. Alhasil, IHSG ditutup melemah cukup dalam ke level 5.901, pada Kamis (5/10) lalu.