KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan, Kamis (4/6).
IHSG terkoreksi 0,49% atau 24,302 poin ke level 4.916,7. Pelemahan ini diperberat oleh berbagai sektor yang mayoritas menurun. Adapun pelemahan paling signifikan dicatatkan oleh sektor aneka industri yang terkoreksi hingga 1,50%. Setelahnya disusul oleh sektor pertambangan dan manufaktur yang menurun 1,01% dan 0,93%. Di tengah pelemahan mayoritas sektor IHSG, sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung justru naik hingga 1,25%. Setelahnya disusul sektor agrikultur yang menghijau 60%. Sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi juga menguat hingga 0,31%.
Baca Juga: Tumbang di sesi II, IHSG ditutup melemah pada hari ini Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat IHSG yang bergerak melemah terbatas hari ini seiring dengan pergerakan bursa regional yang cenderung fluktuatif. Asal tahu saja, pergerakan IHSG hari ini sempat menguat hingga menyentuh level 5.014,76 di perdagangan sesi I. Level ini menjadi capaian IHSG tertinggi selama sebulan terakhir. IHSG masih bergerak di zona hijau hingga pada sesi II menurun drastis dan akhirnya ditutup melemah. Herditya mengamati, penguatan di sesi I ini didorong oleh pelaku pasar yang optimistis kondisi ekonomi akan pulih. Sehingga, mendorong aliran dana asing masuk ke pasar Indonesia. Asal tahu saja, investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau
net buy hingga Rp 980,67 miliar hari ini.
Baca Juga: Turun 21,95%, IHSG merosot paling dalam di kawasan Asia Pasifik Di sisi lain, adanya penguatan IHSG itu juga dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking. Diperkirakan profit taking masih berlanjut pada perdagangan besok Jumat (5/6) sehingga memberatkan pergerakan IHSG. "Kami perkirakan besok IHSG bergerak dengan
support 4.750 dan
resistance 5.040," jelas Herditya. Adapun selain
profit taking, kondisi Dow Future hingga sore ini yang berada di teritori negatif akan berpengaruh terhadap IHSG esok hari. Tidak jauh berbeda, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memperkirakan aksi
profit taking akan membayangi IHSG besok. Sehingga, IHSG diprediksi terkoreksi dengan level
support 4.775 dan level
resistance 5.000.
Baca Juga: Kurs rupiah batal melemah ditopang harapan perbaikan ekonomi setelah masa transisi Secara teknikal, pada perdagangan Kamis (4/6) indikator
stochastic RSI telah membentuk
death cross pada
overbought area. Bersamaan dengan hal tersebut, terbentuk pola
inverted hammer. "Keduanya merupakan sinyal
technical correction atau minor
bearish reversal, " jelas Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (4/6). Di tengah potensi berlanjutnya
profit taking, Valdy menyarankan investor untuk mencermati peluang
trading buy untuk saham-saham barang konsumer seperti
INDF,
UNVR,
ICBP, dan
GGRM. Saran serupa juga berlaku untuk sektor retail seperti
MAPI,
RALS, dan
ACES. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati