JAKARTA. Dollar Australia (AUD) keok melawan dollar AS alias The greenback (USD) akibat aksi ambil untung alias profit taking. Mengutip Bloomberg, Senin (19/6) pukul 19.17 WIB, pasangan AUD/USD terkikis 0,08% ke level 0,7615 dibanding sehari sebelumnya. Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan pasangan AUD/USD dipicu aksi profit taking. Sebab, data tenaga kerja Australia yang dirilis pekan lalu menunjukkan hasil positif, sehingga seharusnya mendukung AUD. Jumlah tenaga kerja Mei bertambah 42.000 atau jauh di atas proyeksi sebesar 9.700. Sementara tingkat pengangguran turun ke level 5,5% dari sebelumnya 5,7%. Sedangkan, USD sejatinya dilanda sentimen negatif mengingat data sentimen konsumen Mei turun ke level 94,5 dari sebelumnya 97,1. "Meski The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga sekali lagi tahun ini, pelaku pasar ragu kenaikan suku bunga bisa terjadi di tengah data yang kurang mengesankan," lanjut Alwi.
Profit taking, pairing AUD/USD melorot
JAKARTA. Dollar Australia (AUD) keok melawan dollar AS alias The greenback (USD) akibat aksi ambil untung alias profit taking. Mengutip Bloomberg, Senin (19/6) pukul 19.17 WIB, pasangan AUD/USD terkikis 0,08% ke level 0,7615 dibanding sehari sebelumnya. Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan pasangan AUD/USD dipicu aksi profit taking. Sebab, data tenaga kerja Australia yang dirilis pekan lalu menunjukkan hasil positif, sehingga seharusnya mendukung AUD. Jumlah tenaga kerja Mei bertambah 42.000 atau jauh di atas proyeksi sebesar 9.700. Sementara tingkat pengangguran turun ke level 5,5% dari sebelumnya 5,7%. Sedangkan, USD sejatinya dilanda sentimen negatif mengingat data sentimen konsumen Mei turun ke level 94,5 dari sebelumnya 97,1. "Meski The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga sekali lagi tahun ini, pelaku pasar ragu kenaikan suku bunga bisa terjadi di tengah data yang kurang mengesankan," lanjut Alwi.