Profit taking reksadana pasar uang



JAKARTA. Dana kelolaan reksadana naik di bulan September 2013. Hingga akhir kuartal ketiga 2013, total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 184,98 triliun. Mengutip data PT Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana tersebut naik 1,2% dibanding Agustus 2013. Kenaikan dana kelolaan ini ditopang oleh hampir semua produk reksadana, kecuali reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.

Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama menjelaskan, peningkatan dana kelolaan reksadana sepanjang September ditopang oleh kinerja aset dasar reksadana berupa saham dan obligasi yang mencatat kinerja positif bulan September. Subscription yang terjadi pada hampir semua jenis reksadana kecuali pasar uang, juga turut menyokong pertumbuhan dana kelolaan. "Dilihat dari produk reksadana, kontribusi kenaikan dana kelolaan mayoritas ditopang oleh reksadana saham, terproteksi dan campuran," terang Vilia kepada KONTAN, Selasa (8/10).

Pertumbuhan dana kelolaan terbesar disumbang oleh reksadana saham sebesar 3,31% menjadi Rp 83,021 triliun. Selain itu juga dicetak oleh reksadana indeks dengan pertumbuhan 2,8% dana kelolaan menjadi Rp 575 miliar dalam satu bulan. Menyusul, reksadana yang dicatatkan di bursa alias exchange traded fund (ETF) yang mencetak 2,2% pertumbuhan dana kelolaan menjadi Rp 1,63 triliun.


Tapi, dana kelolaan reksadana pasar uang susut 13,17% menjadi Rp 11,76 triliun. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga turun 0,36% menjadi Rp 28,23 triliun.

Meski total dana kelolaan meningkat, total unit penyertaan (UP) reksadana sepanjang September justru tergerus 0,2% menjadi 119,092 miliar. Vilia bilang, hal ini disebabkan penurunan UP yang cukup dalam pada jenis reksadana pasar uang hingga 13,42%. Infovesta mencatat, UP reksadana pasar uang September susut dibanding Agustus menjadi 11,41 miliar. Selebihnya, UP positif mencetak pertumbuhan.

Vilia mengatakan, penurunan UP pasar uang yang tergerus dalam karena adanya penurunan signifikan pada reksadana MNC Dana Lancar, Mandiri Investa Pasar Uang, dan Eastspring Investment Cash Reserve, yang kalau diamati merupakan reksadana dengan UP di atas rata-rata industri. "Kemungkinan hal ini disebabkan pencairan investor institusi," ujar dia.

Ketiga reksadana pasar uang ini masih mencatat pertumbuhan positif hingga akhir kuartal ketiga. Berdasarkan data pasar KONTAN, NAB per unit MNC Dana Lancar naik 0,37% dalam sebulan hingga akhir September, dan naik 4,49% dalam setahun terakhir. Di periode sama, NAB Mandiri Investa Pasar Uang tumbuh 0,32% dan 5,28%. Sedangkan, NAB Eastspring Investment Cash Reserve naik 0,46% dalam bulan September.

Hingga akhir tahun, Vilia memprediksi, dana kelolaan reksadana akan tumbuh 5%-7% dibanding akhir tahun lalu, ditopang subscription investor dan membaiknya kinerja saham dan obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati