KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menjadi salah satu emiten semen yang kinerjanya tertekan kenaikan harga batubara pada semester pertama 2022. Produsen semen merk Tiga Roda ini membukukan laba bersih Rp 291,54 miliar di semester pertama 2022. Realisasi ini menurun 50,3% dari laba bersih yang diraup Indocement pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba bersih ini terjadi di saat INTP membukukan kenaikan pendapatan. INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,91 triliun, naik 3,75% dari pendapatan di semester pertama 2021 sebesar Rp 6,66 triliun Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni menilai, INTP mengalami penurunan penjualan yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan pesaingnya, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Namun, INTP dinilai berhasil mempertahankan penurunan laba bersih yang lebih rendah dan margin yang lebih stabil.
Profitabilitas Indocement Diproyeksi Membaik Tahun Depan, Cek Rekomendasi Saham INTP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menjadi salah satu emiten semen yang kinerjanya tertekan kenaikan harga batubara pada semester pertama 2022. Produsen semen merk Tiga Roda ini membukukan laba bersih Rp 291,54 miliar di semester pertama 2022. Realisasi ini menurun 50,3% dari laba bersih yang diraup Indocement pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba bersih ini terjadi di saat INTP membukukan kenaikan pendapatan. INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,91 triliun, naik 3,75% dari pendapatan di semester pertama 2021 sebesar Rp 6,66 triliun Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni menilai, INTP mengalami penurunan penjualan yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan pesaingnya, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Namun, INTP dinilai berhasil mempertahankan penurunan laba bersih yang lebih rendah dan margin yang lebih stabil.