JAKARTA. Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku industri perasuransian sepertinya harus menelan pil pahit. Program mencetak 1.000 aktuaria pada lima tahun mendatang agaknya sulit tercapai. Lihat saja, memasuki tahun kedua sejak program ini dicanangkan, baru sekitar 320 - 330 aktuaria yang ada. Itu pun, belum seluruhnya mengambil ujian sebagai aktuaria. Yusman, Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank OJK mengatakan, separuh dari angka tersebut di atas masih berstatus sebagai ajun aktuaria atau setingkat dibawah aktuaris. Yang membedakan keduanya adalah jumlah mata ujian yang ditempuh. "Ajun aktuaria harus menyelesaikan tujuh mata ujian, sementara aktuaria harus menempuh 10 mata ujian. Umumnya, 10 mata ujian itu bisa ditempuh dalam waktu 5 - 7 tahun. Memang, tidak mudah, makanya kami membuat program 1.000 aktuaria dan melakukan percepatan," ujarnya, akhir pekan.
Program 1.000 aktuaris sulit tercapai
JAKARTA. Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku industri perasuransian sepertinya harus menelan pil pahit. Program mencetak 1.000 aktuaria pada lima tahun mendatang agaknya sulit tercapai. Lihat saja, memasuki tahun kedua sejak program ini dicanangkan, baru sekitar 320 - 330 aktuaria yang ada. Itu pun, belum seluruhnya mengambil ujian sebagai aktuaria. Yusman, Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank OJK mengatakan, separuh dari angka tersebut di atas masih berstatus sebagai ajun aktuaria atau setingkat dibawah aktuaris. Yang membedakan keduanya adalah jumlah mata ujian yang ditempuh. "Ajun aktuaria harus menyelesaikan tujuh mata ujian, sementara aktuaria harus menempuh 10 mata ujian. Umumnya, 10 mata ujian itu bisa ditempuh dalam waktu 5 - 7 tahun. Memang, tidak mudah, makanya kami membuat program 1.000 aktuaria dan melakukan percepatan," ujarnya, akhir pekan.