KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait menyebut program 3 juta rumah per tahun akan diusulkan untuk masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Pria yang akrab disapa Ara mengatakan, rencana itu dilakukan agar program hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini bisa segera direalisasikan. Dirinya menyebut rencana masuknya program 3 juta rumah ke dalam PSN sudah sempat didiskusikan bersama dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid. "Salah satu yang Pak Nusron dan saya sepakati adalah, mohon doanya kita akan memperjuangkan proyek strategis nasional untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia," kata Ara dalam HUT ke 26 Apersi di Jakarta, Rabu (11/12).
Baca Juga: Menteri Ara Ungkap Tak Semua Program 3 Juta Rumah Diberikan Gratis Ara menjelaskan bahwa PSN dibagi dalam dua kategori, yaitu proyek dan program. Untuk itu, dirinya meyakini program 3 juta rumah berpeluang masuk dalam daftar PSN. "Mohon doanya karena ada proses yang perlu kita yakinkan di Menko Perekonomian, dan tentu kita akan laporkan kepada Presiden, supaya ini menjadi salah satu terobosan untuk mencapai itu," jelasnya. Sebelumnya, program tiga juta rumah per tahun ini disambut baik oleh pelaku di sektor perumahan. Walau begitu, Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie menilai perlu teroboson baru agar program tiga juta rumah terealisasi. Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Patok Cicilan Rp 600.000 per Bulan, Ini Kata Pengamat Menurutnya, salah satu titik berat Pemerintahan Prabowo Subianto di bidang perumahan adalah penyediaan rumah layak huni di kawasan pedesaan sebanyak 2 juta unit per tahun. "Itu artinya, akan ada sebanyak 25 unit rumah baik baru maupun renovasi di setiap desa per harinya," jelasnya saat diskusi Banking & Property Outlook 2025 “Era Baru Kebangkitan Industri Properti”, di Jakarta, Selasa (10/12). Demikian juga untuk kawasan perkotaan yang ditargetkan 1 juta unit per tahun. Hal ini merupakan peluang bagi dunia usaha.