KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan mitra lokalnya BerdayaBareng, telah menyelesaikan fase ketiga dan terakhir dari Program Akses Digital 2024 pada 26 Februari 2025 di Palu, Sulawesi Tengah. Tema tahun ini adalah "Membangun Literasi Digital dan Keuangan Berkelanjutan dengan Kolaborasi Pentaheliks", yang dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Proyek ini bertujuan untuk membangun komunitas digital dan kreatif yang inklusif di bagian timur Indonesia dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi komunitas marjinal. Acara penutupan proyek ini menyampaikan beberapa agenda yaitu diskusi panel multi-pemangku kepentingan tentang ‘Praktik Baik Program Pemberdayaan dalam Literasi Digital dan Keuangan; Meraih Peluang Karir Global di Era Digital’; serta diskusi kelompok terfokus tentang memperkuat kolaborasi pentaheliks untuk pemberdayaan, literasi digital, dan literasi keuangan yang berkelanjutan. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas disiplin, termasuk perwakilan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), akademisi, dan pemilik bisnis. Pemerintah Inggris telah mendanai proyek ini sebesar £100.000 (IDR 2 miliar) melalui Program Akses Digital. Sejak Juli hingga November 2024, program ini melibatkan 533 penerima manfaat dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) UMKM, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan masyarakat marjinal lainnya.
Program Akses Digital Kedubes Inggris Dorong Literasi Digital& Keuangan Berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan mitra lokalnya BerdayaBareng, telah menyelesaikan fase ketiga dan terakhir dari Program Akses Digital 2024 pada 26 Februari 2025 di Palu, Sulawesi Tengah. Tema tahun ini adalah "Membangun Literasi Digital dan Keuangan Berkelanjutan dengan Kolaborasi Pentaheliks", yang dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Proyek ini bertujuan untuk membangun komunitas digital dan kreatif yang inklusif di bagian timur Indonesia dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi komunitas marjinal. Acara penutupan proyek ini menyampaikan beberapa agenda yaitu diskusi panel multi-pemangku kepentingan tentang ‘Praktik Baik Program Pemberdayaan dalam Literasi Digital dan Keuangan; Meraih Peluang Karir Global di Era Digital’; serta diskusi kelompok terfokus tentang memperkuat kolaborasi pentaheliks untuk pemberdayaan, literasi digital, dan literasi keuangan yang berkelanjutan. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas disiplin, termasuk perwakilan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), akademisi, dan pemilik bisnis. Pemerintah Inggris telah mendanai proyek ini sebesar £100.000 (IDR 2 miliar) melalui Program Akses Digital. Sejak Juli hingga November 2024, program ini melibatkan 533 penerima manfaat dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) UMKM, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan masyarakat marjinal lainnya.