JAKARTA. Sejak 18 Agustus lalu, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit atau yang dikenal dengan Badan Layanan Umum crude palm oil (BLU CPO) Fund mulai menyalurkan dan subsidi untuk biodiesel. Dana subsidi ini akan digunakan untuk menutupi selisih antara harga biodiesel dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dalam menjalankan program pencampuran 15% biodiesel ke dalam solar atau B-15. Rusman Heryawan, Ketua Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit mengatakan, saat ini Pertamina sudah mulai kembali menyerap produksi biodiesel tanah air dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah mendistribusikan bahan bakar B-15 tersebut.
Program B-15 bergulir, biodiesel kembali produksi
JAKARTA. Sejak 18 Agustus lalu, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit atau yang dikenal dengan Badan Layanan Umum crude palm oil (BLU CPO) Fund mulai menyalurkan dan subsidi untuk biodiesel. Dana subsidi ini akan digunakan untuk menutupi selisih antara harga biodiesel dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dalam menjalankan program pencampuran 15% biodiesel ke dalam solar atau B-15. Rusman Heryawan, Ketua Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit mengatakan, saat ini Pertamina sudah mulai kembali menyerap produksi biodiesel tanah air dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah mendistribusikan bahan bakar B-15 tersebut.