Program baru The Fed: Borong Treasury Bills sekitar US$ 60 miliar per bulan



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve akan melakukan pembelian Treasury Bills senilai sekitar US$ 60 miliar per bulan untuk memastikan "cadangan yang cukup" dalam sistem perbankan. The Fed menekankan program baru ini tidak menandai perubahan dalam kebijakan moneter.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/10), pembelian Treasury Bills akan dimulai 15 Oktober 2019, sebagai respons gangguan baru-baru ini di pasar uang jangka pendek yang mendorong tingkat bunga The Fed atau Fed Fund Rate di atas kisaran target.

Baca Juga: Trump kembali menekan The Fed untuk memangkas suku bunga


Menurut The Fed, program "teknis", ini akan dilakukan setidaknya sampai kuartal II 2020.

Bank sentral juga menyatakan akan terus menyuntikkan uang tunai ke pasar pinjaman semalam atau overnight lending sampai Januari 2020 dengan menawarkan operasi harian di pasar repo.

Nilai pembelian Treasury Bilss bulanan akan disesuaikan karena The Fed belajar lebih banyak tentang berapa banyak likuiditas yang dibutuhkan dalam sistem perbankan.

Bank sentral AS mulai menawarkan operasi repo harian pada pertengahan September 2019 setelah tingkat bunga repo, yang dipandang sebagai ukuran likuiditas, melonjak menjadi 10% dari sekitar 2,25%. Operasi harian dimaksudkan untuk memastikan ada cadangan yang cukup tersedia selama lonjakan permintaan.

Beberapa investor mengatakan pengumuman hari Jumat itu menjadi tanda bahwa The Fed bersedia bertindak sesuai kebutuhan untuk menstabilkan suku bunga jangka pendek.

Baca Juga: Indeks harga konsumen AS pada September tak berubah, sama dengan Agustus sebesar 0,1%

"The Fed akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk mempertahankan suku bunga pendanaan di dekat tempat yang mereka inginkan," kata Ward McCarthy, Kepala Ekonom Keuangan Jefferies di New York seperti dikutip Reuters.

Bukan pelonggaran kuantitatif

Kebijakan moneter The Fed memang tengah menjadi sorotan Presiden AS Donald Trump. Berulang kali, Trump mengecam kebijakan Ketua The Fed Powell. Trump meminta Fed menyusutkan neracanya dan mendesak melonggarkan kebijakan moneter.

Bank sentral AS menekankan bahwa operasi neraca yang baru ini bukan merupakan respons terhadap kritikan Trump. Pembelian surat beeharga ini sama sekali berbeda dari pembelian triliunan dolar US Treasury dan pembelian surat berharga denan jaminan hipotek yang dibuat The Fed selama dan setelah krisis keuangan 2008 silam.

Pembelian obligasi yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif itu dirancang untuk menekan suku bunga jangka panjang serta memacu pinjaman dan investasi. Nah, program pembelian Treasury Bills yang baru ini hanya dimaksudkan untuk menjaga pasar uang beroperasi dengan lancar.

Baca Juga: Inilah lika-liku masa perang dagang AS-China dan reaksi bursa Wall Street

Editor: Khomarul Hidayat