KONTAN.CO.ID - Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022, dari total 74.051 desa di Indonesia, kurang dari 35% yang masuk dalam kategori maju dan mandiri. Dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk memberdayakan desa dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satu desa yang punya keinginan kuat untuk bertumbuh menjadi desa mandiri adalah Desa Wonoagung di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Desa yang berada di ketinggian 670 m di atas permukaan laut ini tak ingin bergantung pada dana desa dan alokasi dana desa setiap tahun. Karena itu, pemerintahan Desa Wonoagung fokus mengembangkan potensi yang ada di desa mulai dari sektor pertanian, peternakan, serta pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Masing-masing desa itu potensinya berbeda-beda. Untuk Wonoagung ini, potensinya ada di pertanian, menanam apa pun bisa tumbuh. Peternakannya juga bagus, baik kambing, domba atau sapi,” tutur Kepala Desa Wonoagung Edy Istiyono kepada Kontan.co.id. Desa Wonoagung memiliki objek agrowisata petik jeruk di Bukit Ganjaran yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asha Wiyakta. Warga desa memulai usaha agrowisata tersebut sejak 2019 di kebun seluas 5 hektare dengan modal awal sebesar Rp70 juta dari dana desa. Dalam tiga tahun sejak ditanam, Asha Wiyakta telah memanen jeruk. Meski sudah mulai panen jeruk sejak tahun 2022, BUMDes Asha Wiyakta baru membuka agrowisata bagi masyarakat umum mulai tahun 2023 ini. Selain agrowisata petik jeruk, BUMDes Asha Wiyakta membantu membangun industri rumahan untuk mengolah biogas dari limbah ternak sapi milik warga. Biogas tersebut digunakan sebagai pengganti elpiji untuk memasak sehari-hari. BUMDes bekerja sama dengan warga desa dalam hal pembiayaan perawatan bidang pertanian dan peternakan. Inovasi-inovasi yang dilakukan Desa Wonoagung dalam meningkatkan perekonomian masyarakat ikut mengantarkan desa ini sebagai salah satu pemenang dalam Program Desa BRILian 2022. Desa BRILian merupakan program inkubasi desa yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak 2020 lalu. Pelatihan Desa BRILian membantu peningkatan kapasitas BUMDes Asha Wiyakta termasuk menerapkan digitalisasi dalam pengelolaan keuangan. Layanan perbankan digital dari BRI seperti aplikasi BRImo, Agen BRILink, dan QRIS BRI memudahkan BUMDes serta warga Desa Wonoagung melakukan transaksi perbankan. Hingga September 2023, Desa BRILian yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa ini telah diikuti 3.178 desa di seluruh Indonesia. Tahun ini, sekitar 1000 desa telah menempuh pelatihan pemberdayaan dalam program New Desa BRILian 2023 yang terdiri dari 3 batch.