JAKARTA. Setelah mangkrak sejak diluncurkan pada awal tahun ini, program kakao berkelanjutan atau yang disebut dengan Gerakan Nasional (Gernas) kakao akan mulai bergulir bulan November ini. Hal tersebut dipastikan setelah daerah yang akan menjadi tujuan penanaman kakao, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai memasuki musim hujan. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) memastikan penanaman kakao di sejumlah sentra kakao akan dimulai bulan November ini hingga akhir tahun. Menurutnya dari alokasi anggaran untuk kakao berkelanjutan sebesar Rp 1,1 triliun yang termuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, sejauh ini realisasinya baru 20%. "Penyerapan anggaran ini baru untuk kontrak awal menanam bulan ini, sehingga penyerapannya belum maksimal," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (5/11).
Program kakao berkelanjutan bergulir November
JAKARTA. Setelah mangkrak sejak diluncurkan pada awal tahun ini, program kakao berkelanjutan atau yang disebut dengan Gerakan Nasional (Gernas) kakao akan mulai bergulir bulan November ini. Hal tersebut dipastikan setelah daerah yang akan menjadi tujuan penanaman kakao, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai memasuki musim hujan. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) memastikan penanaman kakao di sejumlah sentra kakao akan dimulai bulan November ini hingga akhir tahun. Menurutnya dari alokasi anggaran untuk kakao berkelanjutan sebesar Rp 1,1 triliun yang termuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, sejauh ini realisasinya baru 20%. "Penyerapan anggaran ini baru untuk kontrak awal menanam bulan ini, sehingga penyerapannya belum maksimal," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (5/11).