Program Kampus Merdeka dorong riset dan inovasi konsep pengurangan risiko



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan program Kampus Merdeka sejak tahun 2020. Program ini digagas untuk mendorong perguruan tinggi melakukan riset dan inovasi demi mencapai perubahan yang transformatif di berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan dan lingkungan.

Sehubungan dengan program tersebut, Center for Healthcare Policy and Reform Studies (CHAPTERS) mengadakan acara webinar yang mengusung tema “Peranan Universitas dalam Mendorong Inovasi dan Mengurangi Risiko Kesehatan dan Lingkungan” yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, pada Rabu (8/12).

Dalam webinar ini para narasumber yang terdiri dari peneliti dan pakar secara rinci membahas mengenai riset dan inovasi di bidang kesehatan dan lingkungan, utamanya terkait konsep pengurangan risiko (harm reduction).


Baca Juga: Pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 3 dibuka, mahasiswa bisa dapat bantuan UKT!

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, situasi pandemi menunjukkan secara lebih jelas hal-hal yang menjadi prioritas, di antaranya kebutuhan untuk menghadirkan inovasi yang transformatif dalam dunia riset kesehatan dan lingkungan dengan perspektif pengurangan risiko.

Dalam pidatonya Menteri Kemendikbudristek menjelaskan bahwa inovasi yang diciptakan seyogyanya tidak hanya terbatas pada unsur kebaruan namun juga mampu menggerakkan perubahan demi memitigasi risiko di masa depan.

“Sebagai contoh misalnya ada inovasi yang berfokus pada efektivitas daur ulang sampah, pengurangan bahaya tembakau, dan berbagai upaya baru untuk mengedepankan sanitasi dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Founder & Chairman Chapters Indonesia Luthfi Mardiansyah menyatakan, program Kampus Merdeka mendorong para perguruan tinggi dan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar di luar spektrum pembelajaran di ruang kelas termasuk riset.

Dukungan aktif dari perguruan tinggi kepada peserta didik untuk melakukan riset diharapkan mampu mengeliminasi sekat-sekat yang sebelumnya menghalangi mereka melakukan penelitian terhadap isu-isu yang diminatinya.

“Kami mengapresiasi Kampus Merdeka yang diinisiasi Menteri Nadiem Makarim beserta jajarannya karena program unggulan ini akan semakin mendorong para perguruan tinggi dan peserta didik di Indonesia semakin berani untuk melakukan kajian di berbagai isu. Dukungan positif dari pemerintah ini harus dimaksimalkan agar semakin meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan peserta didik Tanah Air,” ucap Lutfhi dalam keterangan resminya.

Editor: Yudho Winarto