KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kartu prakerja berlanjut tahun depan. Anggaran kartu prakerja yang dialokasikan di tahun depan sebesar Rp 10 triliun. Anggaran tersebut lebih rendah dari anggaran kartu prakerja tahun ini yang dialokasikan Rp 20 triliun dan ditujukan kepada 5,6 juta peserta. "[Anggaran] Disesuaikan dengan membaiknya perkonomian," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin kepada Kontan.co.id, Rabu (17/12).
Menurut Rudy, diharapkan program kartu prakerja ini secara bertahap akan dikembalikan ke skema awal, dimana tujuannya untuk meningkatkan kompetensi angkaran kerja, dan tidak ditujukan untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).
Baca Juga: Kemenkeu catat realisasi anggaran perlindungan sosial telah capai Rp 207 triliun Di tahun 2021, pelaksanaan program kartu prakerja pun masih akan sama seperti tahun ini yang berupa semi bantuan sosial. Rencananya, dengan anggaran yang dialokasikan, ada sekitar 2,8 juta peserta yang akan mendapat manfaat program ini. Rudy juga mengatakan, syarat untuk bisa menjadi peserta program kartu prakerja masih sama seperti sebelumnya. Sesuai Permenko Nomor 11 tahun 2020, kartu prakerja diberikan kepada pencari kerja, pekerja yang terkena PHK, pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi termasuk yang dirumahkan serta pekerja bukan penerima upah dan pelaku usaha mikro dan kecil. Pencari kerja yang dimaksud pun haruslah warga negara Indonesia, berusia paling rendah 18 tahun, tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Sementara program ini juga tidak diberikan kepada pejabat negara, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), aparatur sipil negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa dan perangkat desa, maupun direksi, komisaris, dan dewan pengawas pada BUMN atau BUMD.
Rudy pun menegaskan, masyarakat yang sudah menjadi peserta di program kartu prakerja tahun ini tidak akan bisa menjadi peserta kartu prakerja di tahun 2021. "Kartu prakerja hanya bisa sekali seumur hidup," ujar Rudy. Seperti diketahui, masing-masing peserta kartu prakerja mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta, yang terdiri atas biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta dan sebesar Rp 2,4 juta menjadi insentif selama 4 bulan atau Rp 600.000 per bulan, dan Rp 150.000 menjadi insentif pengisian survei untuk 3 kali survei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat