Program Konversi Kompor Induksi Bisa Hemat Subsidi LPG Rp 17,3 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN menyebut program konversi konsumsi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi dapat berdampak positif bagi penghematan subsidi dan biaya impor elpiji. Jika program ini berjalan sesuai harapan, subsidi yang bisa dihemat mencapai Rp 17,3 triliun dan biaya impor elpiji Rp 44 triliun per tahun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, berdasarkan paparan Menko Perekonomian belum lama ini, setiap tahunnya mulai 2023-2025 target penerima manfaat kompor induksi akan konsisten ditambah 5 juta orang. Program ini masuk dalam energy strategy dan energy policy.

Jika ada penambahan 5 juta penerima manfaat setiap tahunnya, maka pada tahun 2025, jumlah penerima manfaat kompor induksi ini akan ada sebanyak 15,3 juta orang.


“(Dalam pelaksanaan program ini) ada biaya konversi baik itu kompornya untuk utensilnya. Tetapi begitu ini berjalan setiap ada penggunaan KwH listrik yang menggunakan kompor induksi ada penghematan biaya yaitu per-kilogram elpijinya senilai Rp 8.100 hingga Rp 8.200 per kilogram elpiji yang dikonversi menjadi 1 kilogram listrik ekuivalen,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9).

Baca Juga: Dirut PLN: Penggunaan Kompor Induksi Tidak Harus Lakukan Penambahan Daya

Jika target 15,3 juta orang penerima manfaat kompor induksi tercapai, maka pada 2025 mendatang akan terjadi penghematan biaya subsidi hingga Rp 8,13 triliun dan akan terus meningkat hingga Rp 17,13 triliun setiap tahunnya.

Darmawan juga bilang, lewat program ini juga dapat menghemat biaya impor elpiji.

Melansir materi yang dipaparkan, jika program koversi elpiji 3 kg ke kompor induksi diperluas untuk seluruh pelanggan PLN yang menjadi pengguna elpiji 3 kilogram sebanyak 69,4 juta pelanggan, maka ada penghematan belanja impor elpiji (bila tidak ada program konversi kompor induksi) sebesar Rp 44 triliun per tahun.

Namun apabila program konversi hanya untuk 15,3 juta pelanggan, akan menghemat belanja impor elpiji sebesar Rp 10,21 triliun per tahun.

Baca Juga: Konversi Kompor Gas ke Induksi Dinilai Menguntungkan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat