Program KUR kikis kredit UMKM swasta



Jakarta. Bank swasta harus bekerja lebih keras untuk mengucurkan kredit mikro pada semester II 2016. Maklum, mereka mesti bersaing dengan bank pelat merah yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan amunisi berupa bunga sebesar 9%, tiga bank BUMN sudah menggelontor kredit mikro tersebut mencapai Rp 92 triliun.

PT Bank Danamon Tbk merasakan betul kondisi itu. Bank penyalur kredit mikro lewat Unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) ini membukukan penurunan bisnis mikro di semester I hingga 28,06% jadi Rp 12,5 triliun.

Satinder Pal Singh Ahluwalia, Direktur Bank Danamon mengungkapkan, program KUR menjadi tantangan terbesar bagi kredit mikro banknya. Di enam bulan pertama tahun ini, Bank Danamon terpaksa menutup 269 cabang DSP. Kini jumlah DSP hanya tersisa 510 cabang.


Meski demikian, “Pada semester II 2016 kami proyeksikan penyaluran kredit mikro akan lebih baik, sehingga pertumbuhan DSP bisa sama dengan tahun lalu,” kata Ahluwalia belum lama ini.

Di paro kedua tahun ini, tambah dia, Bank Danamon akan fokus kualitas aset DSP. Sementara untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro, strategi yang diterapkan Bank Danamon adalah dengan mendongkrak produktivitas dan mengoptimalkan peran digital banking.

Idem ditto, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk juga menorehkan penurunan di bisnis mikro. Selama semester I 2016, kredit mikro BTPN merosot 13,31% jadi Rp 8,14 triliun saja. “Pada semester kedua, kami akan lebih fokus menjaga kualitas kredit,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana menerapkan strategi pengembangan segmen UMKM, dengan fokus ke program SME dan linkage. “CIMB Niaga terus mengembangkan sejumlah model bisnis yang disesuaikan dengan keunggulan dalam digital banking. Kami akan masuk ke pasar yang potensial sesuai jangkauan kantor,” ucap Sukarman Omar, Chief Micro Small Medium Enterprise Bank CIMB Niaga.

Kredit mikro BUMN

Penurunan kredit mikro bank swasta tersebut berbanding terbalik dengan penyaluran kredit mikro bank BUMN. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pada semester I 2016 mencetak kenaikan kredit mikro sebesar 23,62% menjadi Rp 191 triliun.

Menurut Mohammad Irfan Direktur UMKM BRI, program KUR menyumbang 21% dari total kredit UMKM banknya. “Semester kedua tahun ini kami harap bisa tembus Rp 200 triliun,” ujar Irfan.

Demikian juga PT Bank Mandiri Tbk yang menggoreskan kenaikan kredit mikro 18% jadi Rp 15 triliun. Tardi, Direktur Retail Banking Bank Mandiri, menjelaskan, sebanyak Rp 6,5 triliun atau 43% di antara pencapaian kredit mikro itu disumbangkan oleh KUR. “Harapannya, akhir tahun kredit mikro akan tumbuh 22%,” imbuh Tardi.

Terlihat dari data OJK, hingga Mei 2016 lalu, pangsa pasar kredit mikro bank swasta hanya 11,66% dari total kredit mikro perbankan. Bank BUMN menguasai pasar kredit mikro dengan persentase mencapai 83,31%.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto