Program laku pandai kurang peminat



JAKARTA. Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif atau beken disebut Laku Pandai) nampaknya menghadapi tantangan lumayan berat. 

Program inisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang keluar sejak Maret 2015 ini nyatanya kurang minat, utamanya dalam menarik minat orang jadi agen yang acap disebut agen branchless banking ini. Hingga kini, bank-bank masih kesulitan mencari agen-agen untuk menjangkau masyarakat pelosok yang selama ini belum terjangkau layanan keuangan. 

Bank Rakyat Indonesia (BRI) semisal. Kata Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI, hingga akhir September, BRI baru punya 11.755 agen. Padahal, BRI mematok target agen branchless banking hingga 50.000 agen. Itu berarti, BRI masih membutuhkan 38.245 agen lagi untuk mencapai target di sisa tiga bulan tahun ini.


Meski begitu, ketimbang akhir Mei yang baru 791 agen Laku Pandai, jumlah agen BRI  melonjak drastis. Dari 791 agen, BRI mampu menyedot 3.477 nasabah dengan total simpanan sebesar Rp 1,13 miliar. "Kendala di lapangan adalah sosialisasi dan edukasi ke para agen," ucap Hari kepada KONTAN, Selasa (20/10).

Meski begitu, ia optimistis BRI mampu mengejar target 50.000 agen Laku Pandai. Ini bakal menjadi menjadi pekerjaan rumah serius lantaran saat peluncuran Laku Pandai di Padang (9/6), BRI berharap bisa membukukan 52 juta transaksi dengan volume transaksi Rp 27,8 triliun.

Bank Central Asia (BCA) lebih parah lagi. Dengan alasan masih menahan pelaksanaan Laku Pandai, Santoso, Head of Consumer Card BCA, bilang, banknya baru merekrut sekitar 20 agen, dengan jumlah nasabah 300 orang. Padahal, BCA menetapkan target perekrutan 3.000 agen hingga akhir 2015 nanti.

Per Mei lalu, BCA bahkan hanya merekrut enam agen yang merangkul 176 nasabah, dengan total simpanan Rp 16,38 juta. "Selama ini, kami agak menahan karena khawatir layanan kami belum maksimal," kilah Santoso.

Kendala program Laku Pandai, kata Santoso, terletak pada lokasi agen yang jauh dari jangkauan kantor cabang sebagai service point pendukung. Makanya, branchless BCA saat ini masih berpusat di Jawa Tengah dan akan diperluas ke Jawa Barat.

Meski baru memulai Program Laku Pandai pada triwulan kedua, BCA yakin punya cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan. Anak usaha Grup Djarum ini menyiapkan strategi dengan membentuk tim agar bisa cepat ekspansi. "Apalagi, ada antusiasme masyarakat menjadi agen karena bisa mendapat penghasilan tambahan," ujar dia.

Bank Tabungan Negara  (BTN) juga baru merekrut 569 agen dari target 12.544 agen. "Minggu ini kami akan launching di Malang," terang Eko Waluyo, Sekretaris Perusahaan BTN. Saat ini agen BTN tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, Palangkaraya. Sampai bulan kelima, BTN baru raih 261 nasabah dengan total simpanan Rp 6,92 juta.

Dus, sebagai program yang punya tujuan mulia, OJK dan bank-bank  punya tugas berat meraih sukses  literasi keuangan hingga pelosok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto