KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sepanjang paruh pertama 2025, OJK telah menjalankan lebih dari 22.000 program edukasi yang menjangkau sekitar 110 juta peserta.

Program tersebut mencakup lebih dari 11.000 kegiatan edukasi langsung yang melibatkan 4,8 juta peserta, serta lebih dari 10.000 konten digital yang telah ditonton sebanyak 105 juta kali.

“Program ini kami jalankan bersama pelaku usaha jasa keuangan dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Selasa (8/7).

Mirae Asset Bagi-bagi Cashback Reksa Dana dari Trading Booster Saham

Di sisi lain, OJK juga memperkuat peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), salah satunya melalui integrasi Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAT) ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030. Langkah ini diharapkan mendorong perencanaan program kerja yang lebih terukur di daerah.

Baca Juga: OJK Ungkap 7.096 Aduan Pinjol dan 1.656 Investasi Ilegal

OJK juga menggelar coaching clinic di Provinsi Banten dan Daerah Khusus Jakarta sebagai bentuk penguatan kapasitas teknis bagi anggota TPAKD. Friderica menyebut kegiatan ini penting untuk mendorong efektivitas pelaksanaan program dan pelaporan yang lebih terstruktur melalui sistem informasi TPAKD.

Dari sisi layanan konsumen, OJK menerima 222.679 permintaan layanan sepanjang 1 Januari hingga 13 Juni 2025. Dari jumlah tersebut, 20.115 di antaranya merupakan pengaduan yang disampaikan melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News