JAKARTA. Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI) menilai Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) untuk menggenjot produksi belum efektif. Waktu pencairan lama, peruntukannya juga kurang tepat. Anggota Presidium AP2GRI dan Ketua Asosiasi Petani Garam Sampang Faisal Badhowi mengatakan, dana sebesar Rp 8 miliar untuk wilayah Sampang dan Rp 4,9 miliar untuk daerah Pamekasan sampai saat ini belum cair. Sementara, untuk daerah Sumenep, dana baru cair separuh dari alokasi Rp 6 miliar. “Seharusnya dana bisa cair sebelum masuk masa panen, untuk memperdalam tanggul, memperbaiki pintu air, restrukturisasi media evaporasi dan penataan media kristalisasi. Tetapi yang di Sumenep baru cair akhir Agustus saat sudah mulai panen,” keluhnya, Selasa (6/9).
Program pemerintah genjot produksi garam belum efektif
JAKARTA. Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI) menilai Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) untuk menggenjot produksi belum efektif. Waktu pencairan lama, peruntukannya juga kurang tepat. Anggota Presidium AP2GRI dan Ketua Asosiasi Petani Garam Sampang Faisal Badhowi mengatakan, dana sebesar Rp 8 miliar untuk wilayah Sampang dan Rp 4,9 miliar untuk daerah Pamekasan sampai saat ini belum cair. Sementara, untuk daerah Sumenep, dana baru cair separuh dari alokasi Rp 6 miliar. “Seharusnya dana bisa cair sebelum masuk masa panen, untuk memperdalam tanggul, memperbaiki pintu air, restrukturisasi media evaporasi dan penataan media kristalisasi. Tetapi yang di Sumenep baru cair akhir Agustus saat sudah mulai panen,” keluhnya, Selasa (6/9).