KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah berupaya keras agar kesejahteraan masyarakat tidak mengalami penurunan yang sangat tajam akibat dampak pandemi Covid-19. Caranya adalah melalui instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Seperti program Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah memberikan perhatian sangat besar kepada perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat yang paling rentan, memberikan dukungan insentif fiskal untuk membantu UMKM dan koperasi, serta memberikan dukungan bagi dunia usaha agar mampu bertahan dan bangkit kembali. Menurut Sri Mulyani, program perlindungan sosial PC-PEN pada tahun 2020 telah mampu menahan lonjakan kenaikan kemiskinan dan pengangguran, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke zona positif. Tingkat pengangguran terbuka dapat ditahan pada level 7,07% meskipun meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 5,23%.
Begitu juga dengan tingkat kemiskinan yang dapat dijaga tidak lebih dari 10,19% pada tahun 2020 meskipun meningkat dari capaian di tahun 2019 yang dapat ditekan hingga 9,22%. Baca Juga: Sri Mulyani: Peringkat ekonomi Indonesia di atas rata-rata Negara Asia Tenggara Di sisi lain, pandemi juga mengakibatkan rasio Gini sedikit meningkat menjadi 0,385, dibandingkan tahun 2019 sebesar 0,380. Meskipun demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 masih tetap dapat ditingkatkan menjadi 71,94 dibandingkan tahun 2019 sebesar 71,92.