KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aliansi Ekonom Indonesia menilai berbagai program populis pada 2026 yang mendorong pemerintah menggelontorkan dana jumbo perlu dikaji ulang. Pun, alokasi anggarannya perlu dikurangi. Anggota Aliansi Ekonom Indonesia Vivi Alatas menyebutkan, proses pengambilan kebijakan yang tidak berdasarkan bukti dan minim teknokrasi (penyertaan ahli) membuat banyak sumber daya tak dialokasikan pada tempatnya. Vivi menyoroti peningkatan pos belanja lain-lain dalam APBN yang cenderung meningkat pesat sejak 2021, dari posisi Rp 79,7 triliun melonjak menjadi Rp 404,4 triliun pada 2022, turun menjadi Rp 225,0 triliun pada 2023 dan Rp 216,1 triliun pada 2024, tetapi kembali naik menjadi Rp 324,9 triliun pada 2025 dan Rp 488,8 triliun pada 2026.
Program Populis Pemerintah Telan Banyak Dana, Perlu Ada Penyesuaian
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aliansi Ekonom Indonesia menilai berbagai program populis pada 2026 yang mendorong pemerintah menggelontorkan dana jumbo perlu dikaji ulang. Pun, alokasi anggarannya perlu dikurangi. Anggota Aliansi Ekonom Indonesia Vivi Alatas menyebutkan, proses pengambilan kebijakan yang tidak berdasarkan bukti dan minim teknokrasi (penyertaan ahli) membuat banyak sumber daya tak dialokasikan pada tempatnya. Vivi menyoroti peningkatan pos belanja lain-lain dalam APBN yang cenderung meningkat pesat sejak 2021, dari posisi Rp 79,7 triliun melonjak menjadi Rp 404,4 triliun pada 2022, turun menjadi Rp 225,0 triliun pada 2023 dan Rp 216,1 triliun pada 2024, tetapi kembali naik menjadi Rp 324,9 triliun pada 2025 dan Rp 488,8 triliun pada 2026.
TAG: