Program PPN DTP Berakhir, Metland (MTLA) Mengerek Harga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten real estat PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland menyatakan telah melakukan penyesuaian harga produk di saat program insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) berakhir di bulan September 2022.

"Kenaikan suku bunga, BBM dan harga bahan material beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya kenaikan biaya produksi yang akan mempengaruhi harga pokok penjualan produk-produk MTLA yang sesuai dengan area maupun target marketnya. MTLA sudah melakukan penyesuaian harga produk terhadap hal tersebut," kata Direktur MTLA Olivia Surodjo kepada Kontan.co.id, Jumat (7/10).

Olivia menilai, saat ini secara perlahan kondisi daya beli masyarakat mulai kembali positif. Pemulihan didukung oleh mobilisasi dan aktivitas perekonomian mulai berangsur normal dilihat dari kunjungan ke pusat perbelanjaan dan penerbangan sudah mulai meningkat.


Baca Juga: Berdampak Signifikan Bagi Penjualan, Emiten Properti Ingin Insentif PPN Diperpanjang

Namun tantangan selanjutnya yang harus dihadapi adalah kondisi ekonomi seperti kenaikan inflasi akibat efek domino kenaikan BBM dan bahan baku yang akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Sehubungan dengan tantangan tersebut MTLA melakukan beberapa strategi seperti memberikan kemudahan cara bayar, promo-promo menarik maupun mengembangkan produk-produk yang dapat diserap oleh target market dan sesuai dengan kemampuan bayar," imbuh dia.

Hingga Agustus 2022 marketing sales MTLA yang terdiri dari pre sales dan recurring revenue mencapai Rp 942 miliar dari target yang ditetapkan senilai Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Cermati Efek Kenaikan Bunga ke Harga Properti

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, MTLA memiliki persediaan dari aset real estat sebesar Rp 2,39 triliun. Angka ini naik dari Rp 2,30 triliun pada 31 Desember 2021.

Pada semester pertama 2022, MTLA mencetak laba bersih senilai Rp 110,64 miliar, tumbuh 30,9% dari laba bersih Rp 84,52 miliar pada periode yang sama 2021.

Sedangkan pendapatan Metland meningkat 34,85% menjadi Rp 488,80 miliar. Di semester pertama tahun lalu, pendapatan Metropolitan Land senilai Rp 362,47 miliar.

Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 247,07 miliar, tumbuh dari semester pertama tahun sebelumnya Rp 176,37 miliar. Selanjutnya pendapatan dari sewa ruangan naik ke Rp 91,46 miliar dari Rp 78,71 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati