KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah 12 tahun PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) menjalankan komitmen rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang, sejak pertama kali digagas dan dilaksanakan mulai 2009 silam. Pada area konservasi seluas 20 hektare di perairan Tobok Batang Kota Bontang, PKT setiap tahun menurunkan 500 unit terumbu buatan, yang terus dikembangkan secara kontinyu melalui berbagai peningkatan program. Tercatat hingga 2021, PKT telah menurunkan 6.322 terumbu buatan, dari awal hanya 256 unit yang berbentuk formasi lingkaran kecil. Kini formasi terumbu pun beragam, serta ditumbuhi secara alami 38 genus karang yang ditemui di seluruh area rehabilitasi. Pertumbuhan soft coral dan hard coral pun relatif baik, sehingga dapat dijadikan sebagai parameter ukur ekosistem terumbu karang di daerah tersebut menjadi lebih baik. Andil PKT berawal dari keprihatinan melihat kondisi terumbu karang perairan Bontang, yang mengalami banyak kerusakan akibat berbagai faktor. Salah satunya metode penangkapan ikan yang bersifat destruktif oleh nelayan setempat, seperti menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan hingga bahan peledak dan bahan kimia beracun.
Program Rehabilitasi Terumbu Pupuk Kaltim Jadi Rumah Puluhan Spesies Ikan di Bontang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah 12 tahun PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) menjalankan komitmen rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang, sejak pertama kali digagas dan dilaksanakan mulai 2009 silam. Pada area konservasi seluas 20 hektare di perairan Tobok Batang Kota Bontang, PKT setiap tahun menurunkan 500 unit terumbu buatan, yang terus dikembangkan secara kontinyu melalui berbagai peningkatan program. Tercatat hingga 2021, PKT telah menurunkan 6.322 terumbu buatan, dari awal hanya 256 unit yang berbentuk formasi lingkaran kecil. Kini formasi terumbu pun beragam, serta ditumbuhi secara alami 38 genus karang yang ditemui di seluruh area rehabilitasi. Pertumbuhan soft coral dan hard coral pun relatif baik, sehingga dapat dijadikan sebagai parameter ukur ekosistem terumbu karang di daerah tersebut menjadi lebih baik. Andil PKT berawal dari keprihatinan melihat kondisi terumbu karang perairan Bontang, yang mengalami banyak kerusakan akibat berbagai faktor. Salah satunya metode penangkapan ikan yang bersifat destruktif oleh nelayan setempat, seperti menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan hingga bahan peledak dan bahan kimia beracun.