Program revitalisasi ekonomi masyarakat didorong dalam restorasi lahan gambut Papua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya untuk merestorasi lahan gambut di Papua, Badan Restorasi Gambut (BRG) mendorong berbagai program yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, program tersebut dilakukan lantaran karakter lahan gambut yang ada di Papua berbeda dengan lahan-lahan gambut di pulau lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan.

"Gambut di Papua itu lebih baik. Persentase gambut yang rusak atau yang terbakar ada tetapi lebih kecil dibandingkan Sumatra dan Kalimantan. Jadi bersama dengan pemerintah daerah, kami mengelola gambut yang masih bagus ini," ujar Nazir, Rabu (8/5).


Program revitalisasi ekonomi di Papua yang bertujuan untuk merestorasi lahan gambut adalah melalui pengembangan penanaman sagu. Tahun ini penanaman sagu ini dilakukan 2 Kabupaten, yakni di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mappi. Harapannya, selain program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga mendorong masyarakat untuk tidak membakar lahan gambut yang ada.

Sementara di provinsi lain yang juga memiliki lahan gambut,restorasi gambut justru banyak dilakukan dengan pembasahan gambut dengan membangun sekat kanal, sumur-sumur atau embung.

Adanya program revitalisasi ekonomi ini pun dianggap baik oleh Bupati Mappi Kristosimus Agawemu. Menurutnya, kegiatan BRG yang membantu mendampingi masyarakat dalam menjaga lahan gambut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua yang fokus untuk mengembangkan budidaya sagu.

"Dukungan dari BRG yang menyambut baik apa yang kami tawarkan untuk menjadi program bersama antara BRG dan kegiatan kami sangat selaras dengan RPJMD," tutur Kristosimus.

Kristosimus mengatakan, tanaman sagu di papua memang banyak yang tumbuh secara alami. Menurutnya, adanya pendampingan dari BRG dalam mengelola dan memanfaatkan sagu tersebut menghasilkan produk turunan yang memberi manfaat secara ekonomi. Dia berharap, pendampingan dari BRG bisa terus berlanjut sehingga tanaman sagu terus bertambah dan menjangkau seluruh distrik.

Berdasarkan data BRG, target restorasi lahan gambut di provinsi Papua sebesar 39.239 hektar, dimana 4.371 ha berada di kawasan budidaya berizin, 30.353 ha berada di kawasan budidaya tidak berizin dan 4.314 ha berada di kawasan lindung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi