Program sejuta rumah, Jabar dapat kuota terbanyak



JAKARTA. Angka kebutuhan rumah di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 13,5 juta unit. Dengan adanya program sejuta rumah, diharapkan bisa mengurangi angka tersebut dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.

"Langkah ini berupaya mengurangi backlog dari 13,5 juta menjadi 6,8 juta sesuai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2019," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/4).

Program sejuta rumah ini, kata dia, secara resmi dimulai pada tanggal 29 April 2015. Pada pencanangan Rabu mendatang, pemerintah akan memusatkan acara di Ungaran, Semarang. Menurut data yang diterima Kompas.com, sebanyak total 331.693 rumah akan dibangun pada tahap pertama. Dari jumlah tersebut, rumah paling banyak dibangun di Jawa Barat dan paling sedikit di Kalimantan Utara.

Berikut rincian jumlah unit rumah yang siap bangun pada tahap pertama:

1. Aceh, 5.954 unit 2. Sumatera Utara, 18.137 unit 3. Sumatera Barat, 3.332 unit 4. Riau, 6.523 unit 5. Kepulauan Riau, 7.721 unit 6. Lampung, 9.032 unit 7. Sumatera Selatan, 9.926 unit 8. Jambi, 4.344 unit 9. Bengkulu, 5.426 unit 10. Bangka Belitung, 7.530 unit 11. Banten 14.615 unit 12. Daerah Istimewa Yogyakarta, 977 unit 13. DKI Jakarta, 15.953 unit 14. Jawa Barat 78.008 unit 15. Jawa Tengah, 12.254 unit 16. Jawa Timur, 27.917 unit 17. Kalimantan Barat, 15.893 unit 18. Kalimantan Selatan 8.492 unit 19 Kalimantan Utara, 320 unit 20. Kalimantan Tengah, 975 unit 21. Kalimantan Timur, 5.832 unit 22. Nusa Tenggara Barat, 6.159 unit 23. Nusa Tenggara Timur, 6.798 unit 24. Sulawesi Barat, 812 unit 25. Sulawesi Utara, 7.912 unit 26. Sulawesi Tenggara, 3.617 unit 27. Sulawesi Tengah, 11.265 unit 28. Sulawesi Selatan, 8.278 unit 29. Gorontalo, 4.317 unit 30. Maluku, 3.324 unit 31. Maluku Utara, 1.300 unit 32. Papua, 15.550 unit 33. Papua Barat, 3.200 unit

(Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan