KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah julukan salah satu program bantuan sosial (bansos) miliknya, yaitu Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) menjadi Program Sembako. Targetnya, di tahun ini Kemensos akan membidik penerima bantuan sebanyak 15.200.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, seharusnya program sembako ini bisa mulai menyasar kepada masyarakat rentan miskin. Pasalnya, menurut Yusuf, selama ini kriteria bansos yang dibuat oleh Kemensos hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan sangat miskin. Padahal, saat ini jumlah masyarakat rentan miskin juga tidak kalah banyak. "Saat ini perkembangan masyarakat rentan miskin jumlahnya tidak kalah banyak, pemerintah mungkin bisa membuka opsi penyaluran Program Sembako untuk kelas ini, apalagi di tahun ini pemerintah juga berupaya untuk menjaga daya beli kelas menengah ke bawah untuk menopang pertumbuhan konsumsi," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (10/2).
Program sembako Kemensos bisa mulai membidik masyarakat rentan miskin
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah julukan salah satu program bantuan sosial (bansos) miliknya, yaitu Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) menjadi Program Sembako. Targetnya, di tahun ini Kemensos akan membidik penerima bantuan sebanyak 15.200.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, seharusnya program sembako ini bisa mulai menyasar kepada masyarakat rentan miskin. Pasalnya, menurut Yusuf, selama ini kriteria bansos yang dibuat oleh Kemensos hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan sangat miskin. Padahal, saat ini jumlah masyarakat rentan miskin juga tidak kalah banyak. "Saat ini perkembangan masyarakat rentan miskin jumlahnya tidak kalah banyak, pemerintah mungkin bisa membuka opsi penyaluran Program Sembako untuk kelas ini, apalagi di tahun ini pemerintah juga berupaya untuk menjaga daya beli kelas menengah ke bawah untuk menopang pertumbuhan konsumsi," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (10/2).