JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan bujet sebesar Rp 11,88 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2013 untuk membiayai 20 program unggulan. Namun, program ini tampaknya tidak akan berjalan mulus. Lihat saja, dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jumat (21/12), banyak fraksi yang mempertanyakan kelayakan beberapa program unggulan yang diajukan oleh Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dalam RAPBD 2013, Kamis (20/12). Salah satunya adalah soal hibah 100 bus sedang untuk menggantikan angkutan umum reguler. Kebijakan ini disorot Johny Wenas Poli, Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD). Alasannya, belum ada payung hukum untuk langkah ini. Sehingga, ia mengkhawatirkan program ini tidak tepat sasaran.
Program unggulan Jokowi mendapat sorotan DPRD DKI
JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan bujet sebesar Rp 11,88 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2013 untuk membiayai 20 program unggulan. Namun, program ini tampaknya tidak akan berjalan mulus. Lihat saja, dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jumat (21/12), banyak fraksi yang mempertanyakan kelayakan beberapa program unggulan yang diajukan oleh Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dalam RAPBD 2013, Kamis (20/12). Salah satunya adalah soal hibah 100 bus sedang untuk menggantikan angkutan umum reguler. Kebijakan ini disorot Johny Wenas Poli, Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD). Alasannya, belum ada payung hukum untuk langkah ini. Sehingga, ia mengkhawatirkan program ini tidak tepat sasaran.