Progres Konstruksi Capai 26%, Bendungan Bener Ditargetkan Selesai Akhir Desember 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, Bendungan Bener ditargetkan selesai akhir Desember 2024. Bendungan ini mulai dibangun sejak Oktober 2018.

Saat ini progres konstruksi Bendungan Bener mencapai 26%. Serta tengah dilakukan upaya percepatan teknis konstruksi.

"Saat ini sudah tidak ada kendala berarti dari segi teknis dan lahan. Untuk pengadaan lahan sudah 95% dan terus proses penyelesaian," ujar Jarot dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6).


Bendungan Bener memiliki potensi menyuplai energi listrik sebesar 10 MW. Tak hanya itu, bendungan tersebut juga dapat mereduksi debit banjir dari 584 m3/detik menjadi 178 m3/detik.

Baca Juga: Jokowi Janjikan Jalan Jalur Pantai Selatan Jawa Selesai Tahun Ini

Jarot menerangkan, Bendungan Bener memiliki tampungan sekitar 92 juta m3 dan diproyeksikan mampu mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektar.

"Selain itu juga dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke 3 Kabupaten, yakni Purworejo, Kebumen dan Kulon Progo, termasuk Bandara YIA," kata Jarot.

Adapun fungsi lainnya dari bendungan tersebut seperti perikanan, pariwisata dan konservasi daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto di bagian hulu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Bener ini merupakan bagian dari pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025.

Sehingga bendungan ini juga akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah.

Baca Juga: Menteri PUPR Targetkan Pengadaan Lahan Tol Yogyakarta-Bawen Rampung Akhir 2023

Dalam tinjauannya di proyek pengerjaan Bendungan Bener pada 2 Juni kemarin, Basuki menyampaikan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk terus meningkatkan kualitas pekerjaan yang baik dan rapi mulai dari desain hingga pelaksanaan.

"Perhatikan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Tolong dievaluasi desain engineering dan arsitekturnya, sehingga tidak ada desain yang berlebihan (overdesign). Pekerjaannya yang rapi, sisa material ditata baik," Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi