JAKARTA. Nilai proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek yang dikerjakan pengembang pelat merah PT Adhi Karya Tbk susut 7% dari proposal anggaran biaya pembangunan yang diajukan kepada Kementerian Perhubungan. Anggaran turun menjadi Rp 21,7 triliun dari sebelumnya Rp 23,4 triliun. Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata menyatakan, penuruan anggaran tersebut sesuai amanat Peraturan Presiden No. 49 tahun 2017 pasal 3 ayat 5, di mana Kementerian Perhubungan yang ditugaskan untuk melakukan evaluasi teknis dan kewajaran harga yang dilakukan oleh konsultan. "Dan hasil evaluasi konsultan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan bahwa nilai pekerjaan LRT Jabodebek Fase 1 yang sedang dikerjakan oleh ADHI sebesar Rp 21,7 triliun," katanya, Kamis (6/7).
Progres LRT Jabodebek fase pertama 15,5%
JAKARTA. Nilai proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek yang dikerjakan pengembang pelat merah PT Adhi Karya Tbk susut 7% dari proposal anggaran biaya pembangunan yang diajukan kepada Kementerian Perhubungan. Anggaran turun menjadi Rp 21,7 triliun dari sebelumnya Rp 23,4 triliun. Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata menyatakan, penuruan anggaran tersebut sesuai amanat Peraturan Presiden No. 49 tahun 2017 pasal 3 ayat 5, di mana Kementerian Perhubungan yang ditugaskan untuk melakukan evaluasi teknis dan kewajaran harga yang dilakukan oleh konsultan. "Dan hasil evaluasi konsultan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan bahwa nilai pekerjaan LRT Jabodebek Fase 1 yang sedang dikerjakan oleh ADHI sebesar Rp 21,7 triliun," katanya, Kamis (6/7).