Progres Palapa Ring Paket Timur masih sekitar 40%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengerjaan proyek Palapa Ring diproyeksikan selesai pada 2019. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) optimistis target tersebut bisa tercapai. Adapun, pengerjaan proyek Palapa Ring paket barat sudah selesai dikerjakan dan siap beroperasi.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Achmad Latif mengungkapkan, hingga saat ini, pengerjaan proyek Palapa Ring Paket Barat sudah mencapai 100%, sementara Paket Tengah mencapai 75%, dan Paket Timur 40%. "Target akhir tahun ini selesai semua," ujar Anang saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/3).

Hingga kini, proyek Palapa Ring Paket Barat sudah mulai beroperasi, sementara untuk Paket Tengah ditargetkan mulai bisa beroperasi pada September tahun ini.


Sebagaimana diketahui, pembiayaan proyek Palapa Ring menggunakan model kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan skema availability payment. Dengan kata lain, dalam proyek tersebut pemerintah belum mengeluarkan biaya untuk pembangunan infrastruktur, sehingga semua anggaran berasal dari badan usaha. Setelah terbangun dan beroperasi, pemerintah baru akan mengembalikan investasi badan usaha dengan mendapatkan layanan jaringan telekomunikasi.

Melalui skema AP, proyek tersebut memiliki kontrak selama 15 tahun. Rinciannya, untuk paket barat, proyek Palapa Ring menelan investasi Rp 3,48 triliun, paket tengah Rp 3,5 triliun, dan paket timur Rp 14,06 triliun.

Adapun, proyek ini menjangkau 514 kabupaten/kota melalui jaringan serat optik. Anang bilang, dari total 514 kabupaten/kota tersebut, pemerintah mendapatkan tugas untuk menghubungkan 57 kabupaten/kota, sementara sisanya dilakukan oleh operator.

Lanjut Anang, hingga saat ini, progres pengerjaan proyek Palapa Ring Paket Timur masih sekitar 40%. Tantangan dalam pengerjaan proyek Palapa Ring Paket Timu adalah kondisi infrastruktur di jalur darat. "Karena antar kabupaten di Papua belum banyak jalan. Kabel serta optik digelar atau ditanam di samping jalan," paparnya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya lantas menggunakan teknologi lain berupa microwave hingga jalan terhubung. Ketika sudah terhubung, baru kemudian akan digelar jaringan serat optik. Sementara yang sudah terhubung akan tetap digelar. Tak hanya itu, persoalan pembebasan tanah adat juga masih menjadi persoalan di proyek Palapa Ring Paket Timur.

"Namun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota membantu penyelesaiannya," ungkap Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini