SUMEDANG. Pembangunan PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) sudah memasuki tahap konstruksi. Rencananya, proyek dengan nilai investasi US$ 140 juta tersebut akan selesai pada 2019 mendatang. Jika tidak aral melintang, pekerjaan sipil termasuk pembangunan pembangkitnya akan selesai dalam 43 bulan. Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pembangunan bendungan Jatigede. Sehingga pekerjaan yang dilakukan praktis hanya pengerjaan sipil dan pembangunan pembangkit. Untuk pengerjaan tersebut, PLN menggandeng konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk dan Sinohydro. "Progres pembangunannya sudah 20%, itu teknologi internasional ya, pengerjaan sipil internasional, mekanik. Geoteknik dan tuneling, turbinnya dari Tiongkok," ujar Nasri Sebayang, Direktur Regional Jawa Bagian Tengah di Sumedang, Kamis (6/4).
Progres pembangunan PLTA Jatigede sudah 20%
SUMEDANG. Pembangunan PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) sudah memasuki tahap konstruksi. Rencananya, proyek dengan nilai investasi US$ 140 juta tersebut akan selesai pada 2019 mendatang. Jika tidak aral melintang, pekerjaan sipil termasuk pembangunan pembangkitnya akan selesai dalam 43 bulan. Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pembangunan bendungan Jatigede. Sehingga pekerjaan yang dilakukan praktis hanya pengerjaan sipil dan pembangunan pembangkit. Untuk pengerjaan tersebut, PLN menggandeng konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk dan Sinohydro. "Progres pembangunannya sudah 20%, itu teknologi internasional ya, pengerjaan sipil internasional, mekanik. Geoteknik dan tuneling, turbinnya dari Tiongkok," ujar Nasri Sebayang, Direktur Regional Jawa Bagian Tengah di Sumedang, Kamis (6/4).